Dalam era digital yang semakin maju, data pribadi menjadi aset yang berharga. Oleh karena itu perlindungan data pribadi menjadi sangat penting. Salah satu peraturan yang memiliki dampak besar dalam hal ini adalah General Data Protection Regulation (GDPR).
GDPR adalah peraturan yang berkaitan dengan perlindungan data atau data privacy. Aturan ini bertujuan untuk melindungi data pribadi pengguna dan mengatur cara penggunaan data tersebut.
GDPR bersifat mengikat dan harus dipatuhi oleh semua penyedia layanan online termasuk pemilik website. Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang GDPR dan mengapa perlu memperhatikan nya. Simak informasinya dibawah ini.
Apa Itu GDPR?
GDPR adalah singkatan dari General Data Protection Regulation, merupakan peraturan perlindungan data pribadi yang diberlakukan di Uni Eropa. Peraturan ini berlaku untuk individu, perusahaan, atau organisasi di seluruh dunia yang mengumpulkan, menyimpan, atau memproses data pribadi penduduk Uni Eropa.
Tujuan utamanya adalah melindungi privasi dan data pribadi dengan memastikan data tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mengatur berbagai aspek terkait perlindungan data pribadi, termasuk hak-hak individu seperti hak meminta penghapusan data pribadi, hak mengakses data pribadi, dan hak memindahkan data mereka ke pihak lain.
Selain itu, mengharuskan perusahaan dan organisasi mematuhi berbagai ketentuan dalam pengelolaan data pribadi, termasuk pelaporan pelanggaran data dalam waktu yang ditentukan. Peraturan diberlakukan secara global jika data pribadi yang dikumpulkan atau diproses terkait dengan penduduk Uni Eropa, meskipun perusahaan tersebut berbasis di luar Uni Eropa.
Apa Saja yang Diatur GDPR?
1. Pemberitahuan Serangan
Sebagai pemilik website atau pemroses data, harus memberitahukan semua pengguna dalam waktu 72 jam jika terjadi pelanggaran keamanan yang mengancam data pribadi mereka. Tujuannya adalah agar pengguna dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri mereka sendiri, seperti mengganti kata sandi.
2. Hak untuk Mengakses Data
Memberi pengguna hak untuk mengetahui apakah data pribadi mereka dikumpulkan, jenis data yang dikumpulkan, dan bagaimana data tersebut akan digunakan. Mereka juga berhak meminta salinan data mereka tanpa dipungut biaya.
3. Hak untuk Dihapus
Pengguna dapat meminta penghapusan data pribadi mereka. Jika mereka tidak lagi ingin data mereka diolah, harus menghapusnya dan menghentikan penggunaan data tersebut.
4. Pemindahan Data
Pengguna memiliki hak untuk memindahkan data mereka ke penyedia layanan lain. Ini memungkinkan mereka untuk dengan mudah berpindah dari satu layanan ke layanan lain tanpa kehilangan data pribadi mereka.
5. Privasi Menjadi Fokus Utama
Mengharuskan pemilik website dan perusahaan untuk hanya mengumpulkan data yang benar-benar diperlukan dan mengatur dengan ketat siapa yang dapat mengakses data tersebut. Hal ini untuk mencegah kebocoran data.
6. Adanya Pegawai Perlindungan Data
Untuk perusahaan yang mengumpulkan dan mengelola data pribadi dalam jumlah besar atau data sensitif, mengharuskan mereka menunjuk Pegawai Perlindungan Data yang bertanggung jawab memastikan kepatuhan.
Dampak GDPR di Dunia Bisnis
Memberikan hak lebih besar kepada individu atas data pribadi mereka. Mengharuskan perusahaan lebih memperhatikan cara mereka mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data pribadi. Perusahaan harus lebih transparan tentang penggunaan data dan meminta izin yang jelas dari individu sebelum mengumpulkan data mereka.
Memberikan otoritas pengawas data otoritas (DPA) di setiap negara UE kewenangan untuk mengenakan sanksi denda yang signifikan terhadap pelanggaran. Denda maksimal dapat mencapai 20 juta Euro atau 4% dari pendapatan tahunan global perusahaan, tergantung pada pelanggaran yang dilakukan. Membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam mematuhi peraturan.
Perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi GDPR. Ini termasuk biaya untuk memperbarui kebijakan privasi, pelatihan karyawan, dan mungkin mempekerjakan seorang Pegawai Perlindungan Data (Data Protection Officer) jika diperlukan.
Baca Juga: 6 Manfaat, Tujuan dan Cara Kerja Email Scheduling
Membatasi penggunaan data pribadi untuk tujuan pemasaran. Perusahaan harus mendapatkan izin dari individu sebelum mengirimkan email pemasaran atau menggunakan data mereka untuk pelacakan perilaku online. Ini memaksa perusahaan untuk memikirkan kembali strategi pemasaran mereka.
Memberikan individu hak mengakses, mengoreksi, atau menghapus data pribadi mereka, berarti perusahaan harus memiliki prosedur yang baik untuk merespons permintaan ini. Meskipun perlu investasi tambahan, membantu meningkatkan perlindungan data pribadi individu, meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mencegah pelanggaran data yang merugikan.
Dengan berlakunya GDPR, perusahaan di seluruh dunia harus beradaptasi dan memastikan bahwa mereka mematuhi regulasi ini jika mereka berhubungan dengan data pribadi individu di UE. Ini telah mengubah cara banyak perusahaan beroperasi dan mengelola data, dengan fokus lebih besar pada privasi dan kepatuhan.
Tips Implementasi GDPR
Berikut adalah beberapa tips untuk mengimplementasikan dengan baik:
1. Pahami dan Kenali Data yang diKelola
Identifikasi semua data pribadi yang dikumpulkan, simpan, dan proses. Ini termasuk data pelanggan, karyawan, dan semua pihak yang terkait dengan bisnis. Lakukan audit keamanan data untuk memastikan data pribadi dilindungi dengan baik dari potensi ancaman dan pelanggaran keamanan.
2. Penunjukan Data Protection Officer
Jika perusahaan memproses data dalam jumlah besar atau data sensitif, pertimbangkan untuk menunjuk seorang DPO yang akan bertanggung jawab atas kepatuhan GDPR. Buat kebijakan internal yang jelas tentang bagaimana data pribadi harus dikelola dan diproses sesuai dengan peraturan. Pastikan semua anggota tim memahami dan mematuhi kebijakan ini.
3. Izin yang Jelas
Pastikan hanya mengumpulkan dan memproses data pribadi jika memiliki izin yang jelas dari individu yang terkait. Izin ini harus mudah ditarik kembali oleh individu jika mereka menginginkannya. Berikan informasi yang jelas kepada individu tentang bagaimana data mereka akan digunakan. Ini bisa termasuk penyediaan Kebijakan Privasi yang mudah diakses.
4. Hak Individu
Pastikan memiliki prosedur yang memungkinkan individu untuk mengakses, memperbaiki, atau menghapus data mereka sesuai dengan hak mereka di bawah GDPR. Buat prosedur untuk melaporkan pelanggaran data kepada otoritas yang berwenang dalam waktu 72 jam sejak pelanggaran terdeteksi.
5. Edukasi Karyawan
Seluruh anggota tim, terutama yang berurusan dengan data pribadi, harus diberikan pelatihan tentang GDPR dan peran mereka dalam menjaga kepatuhan. Batasi akses ke data pribadi hanya kepada orang-orang yang membutuhkannya untuk menjalankan tugas mereka. Pastikan bahwa kontrak dengan mitra bisnis (seperti penyedia layanan cloud) mematuhi dan mengatur tanggung jawab mereka dalam melindungi data pribadi.
6. Buat Rencana Tanggap Krisis
Siapkan rencana tanggap krisis yang mencakup tindakan yang harus diambil jika terjadi pelanggaran data. Ini termasuk melaporkan pelanggaran kepada otoritas yang berwenang dan memberi tahu individu terkait. Selalu uji kepatuhan secara berkala dan perbarui kebijakan serta prosedur jika ada perubahan dalam operasi bisnis atau peraturan.
7. Jasa Konsultasi Hukum
Pertimbangkan untuk mengkonsultasikan dengan seorang ahli hukum yang berpengalaman dalam masalah untuk memastikan kepatuhan penuh. Pastikan data di-backup secara teratur dan aman, ini termasuk melindungi data cadangan dari akses yang tidak sah. Beri laporan terkait pelaksanaan secara rutin kepada pimpinan organisasi untuk memastikan semua bagian organisasi mematuhi regulasi ini. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih.