Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memahami siapa yang menjadi target audience Anda adalah langkah krusial untuk kesuksesan. Tanpa mengetahui siapa yang ingin Anda jangkau, semua upaya marketing Anda bisa menjadi sia-sia. Kalau tidak menggunakan strategi yang tepat, justru Anda akan membuang waktu, energi, dan anggaran untuk memasarkan ke orang-orang yang sebenarnya tidak tertarik dengan produk atau layanan Anda. Oleh karena itu, penting untuk mengenali target audience secara mendalam agar strategi yang Anda jalankan lebih tepat sasaran dan memberikan hasil maksimal. Oleh sebab itu, sebuah bisnis harus mengetahui cara menentukan target audience yang tepat dan sesuai.
Melalui artikel ini, The Daily Martech akan menjelaskan apa itu target audience, manfaatnya, serta langkah-langkah untuk menentukan target audience dengan tepat. Simak terus sampai habis ya!
Apa Itu Target Audience?
Target audience adalah sekelompok orang yang paling mungkin tertarik pada produk atau layanan Anda. Mereka memiliki karakteristik, kebutuhan, dan preferensi tertentu yang membuat mereka lebih relevan terhadap apa yang Anda tawarkan dibandingkan kelompok lain.
Mengidentifikasi target audience dengan tepat sangat penting karena:
- Membantu memfokuskan marketing: Anda bisa mengarahkan pesan marketing kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
- Lebih hemat biaya: Dengan tahu siapa yang harus ditargetkan, Anda tidak perlu menghabiskan anggaran untuk menjangkau audiens yang tidak relevan.
Bayangkan jika Anda baru saja meluncurkan produk skincare anti-aging yang sudah Anda kembangkan. Tapi saat waktunya promosi, Anda bilang: “Cocok untuk semua umur!”
Hasilnya? Bukannya banjir pembeli, iklan Anda akan lewat begitu saja. Anak remaja yang baru belajar pakai skincare? Mereka cuek. Ibu-ibu yang sebenarnya memerlukan produk anti-aging? Mereka justru akan merasa iklan itu tidak bicara ke mereka.
Produk Anda jadi dianggap tidak relevan, dan lebih parahnya lagi, budget marketing habis sia-sia karena iklan ditampilkan ke orang-orang yang bahkan belum butuh produk anti-aging.
Tanpa target audience yang jelas, bukan hanya produk Anda yang tenggelam tetapi brand Anda pun ikut hilang dari radar.
Manfaat Menentukan Target Audience
1. Efisiensi Biaya
Menentukan target audience dapat membantu bisnis untuk mengalokasikan anggaran marketing dengan lebih efisien. Anda bisa memilih saluran yang tepat dan menciptakan konten yang sesuai, sehingga tidak perlu menghabiskan uang untuk audiens yang tidak potensial.
Contohnya, jika Anda menargetkan Gen Z, maka lebih tepat untuk menggunakan TikTok atau Instagram dengan konten soft-selling yang lebih natural.
2. Peningkatan Engagement
Ketika konten Anda relevan dengan kebutuhan dan minat audiens, mereka akan lebih mungkin berinteraksi dengan brand Anda. Engagement yang tinggi dapat memperkuat hubungan dan meningkatkan brand awareness.
3. Konversi Lebih Tinggi
Dengan menargetkan orang yang benar-benar membutuhkan produk Anda, tingkat konversi akan meningkat. Anda berbicara langsung kepada orang yang sudah siap untuk membeli. Audiens tersebut juga akan lebih mungkin untuk membeli ulang produk atau jasa Anda.
4. Loyalitas Pelanggan
Mengenali target audience memungkinkan Anda membangun hubungan yang lebih personal dan berkelanjutan, sehingga meningkatkan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.Â
Langkah-Langkah Menentukan Target Audience
a. Analisis Data Audiens yang Ada
Gunakan tools seperti Google Analytics, Facebook Audience Insights, atau database dari CRM (Customer Relationship Management) untuk mempelajari siapa saja yang sudah berinteraksi dengan bisnis Anda. Perhatikan data seperti demografi, lokasi geografis, minat, dan perilaku kunjungan mereka.
b. Segmentasi Audiens
Setelah mengumpulkan data, segmentasikan audiens Anda berdasarkan:
- Usia
- Jenis kelamin
- Lokasi geografis
- Pekerjaan
- Pendapatan
- Minat
- Gaya hidup
Dengan segmentasi ini, Anda bisa menciptakan pesan yang lebih personal dan tepat sasaran.
Baca Juga: Mengenal Manfaat Market Segment dalam Bisnis
c. Membuat Buyer Persona
Buyer persona adalah karakter fiktif yang merepresentasikan target ideal Anda. Kegunaannya adalah untuk membantu bisnis memahami lebih dalam mengenai pelanggan ideal mereka. Buyer persona membantu Anda memahami audiens secara lebih manusiawi dan spesifik. Buyer persona sebaiknya mencakup:
- Nama
- Usia
- Pekerjaan
- Tujuan
- Tantangan
- Hobi
- Platform media sosial favorit
Berikut salah satu contoh buyer persona:
Nama: Sofia
Usia: 27 tahun
Lokasi: Bandung, Indonesia
Pekerjaan: Digital Marketing Specialist di sebuah tech startup
Pendapatan: Rp8,500,000/month
Latar Belakang:
Sofia sudah bekerja di dunia digital marketing selama 4 tahun. Dia sangat menyukai branding, pembuatan konten, dan sosial media. Sofia memiliki cita-cita untuk suatu hari membangun marketing agencynya sendiri.
Tujuan:
- Membangun personal brand yang kuat di LinkedIn
- Mempelajari UX/UI untuk melengkapi skill marketing
- Menabung untuk liburan ke Jepang tahun depan
Tantangan:
- Kesulitan menjaga work-life balance karena pekerjaan
- Kewalahan dengan tren digital marketing yang terus berkembang
- Merasa kesulitan membuat teman baru
Hobi:
- Jalan-jalan ke kafe dan review di Instagram
- Yoga
Platform Media Sosial Favorit:
- TikTok
Baca Juga: 3 Cara Kerja, Jenis dan Contoh Behavioral Targeting
d. Riset Masalah dan Kebutuhan Audience
Cari tahu pain points yang dihadapi audiens Anda:
- Apa masalah utama mereka?
- Solusi apa yang mereka butuhkan?
Dengan memahami kebutuhan ini, Anda dapat menawarkan produk atau layanan sebagai solusi yang benar-benar relevan bagi mereka. Selain itu, pemahaman ini juga membantu bisnis menyusun strategi marketing yang lebih tepat dari segi pemilihan bahasa, storytelling, hingga desain visual, sehingga setiap elemen terasa lebih personal dan mengena di hati audiens.
e. Analisis Kompetitor
Pelajari siapa target audiens dari kompetitor Anda. Kemudian, amati pendekatan marketing mereka:
- Strategi apa yang berhasil?
- Apa yang kurang efektif?
Hasil analisis ini bisa menjadi inspirasi sekaligus pembelajaran untuk strategi Anda sendiri. Apa yang berhasil dilakukan oleh kompetitor dapat Anda tiru dan modifikasi, sedangkan apa yang tidak berhasil dapat dihindari.
f. Menggunakan Tools Pendukung
Manfaatkan tools berikut untuk mendapatkan data dan insights lebih mendalam:
- Google Analytics: Untuk analisis perilaku pengunjung website.
- SurveyMonkey: Untuk membuat survei online.
- Facebook Audience Insights: Untuk memahami audiens media sosial.
- SEMrush: Untuk riset kompetitor dan analisis kata kunci.
Strategi Tambahan untuk Memahami Target Audience
a. Uji Coba dan Optimasi
Lakukan A/B testing pada iklan atau konten Anda untuk melihat apa yang paling efektif, dari elemen desain hingga pemilihan bahasa. Dengan begitu, Anda bisa terus menyempurnakan strategi berdasarkan hasil nyata.
b. Storytelling dan Komunikasi Dua Arah
Gunakan teknik storytelling yang relatable agar audiens merasa terhubung dengan brand Anda. Libatkan mereka dalam percakapan melalui komentar, polling, atau sesi Q&A untuk membangun hubungan yang lebih kuat.
c. Kolaborasi dengan Influencer
Bekerjasama dengan influencer yang audiensnya sesuai dengan target market Anda. Validasi sosial dari influencer dapat meningkatkan kredibilitas bisnis dan mempercepat terjalinnya kepercayaan audiens.
Baca Juga: 5 Manfaat dan Langkah Melaksanakan Influencer Collaboration
Kesalahan Umum dalam Menentukan Target Audience
- Menargetkan audiens terlalu luas: Berusaha menjangkau semua orang justru membuat pesan Anda kurang relevan sehingga marketing menjadi tidak efektif.
- Mengandalkan asumsi tanpa data: Keputusan harus berbasis data nyata, bukan sekadar dugaan. Strategi berbasis data akan memberikan hasil yang tepat sasaran.
- Tidak memperbarui informasi audiens secara rutin: Audiens dapat berubah seiring waktu, jadi data perlu selalu dimonitor dan diperbarui.
- Mengabaikan perubahan tren dan perilaku konsumen: Dunia digital sangatlah dinamis. Perubahan perilaku konsumen harus selalu diantisipasi agar bisnis dapat menyiasatinya.
Penutup
Menentukan target audience bukanlah tugas satu kali selesai. Audiens bisa berubah karena faktor internal maupun eksternal seperti tren baru, perubahan teknologi, atau pergeseran budaya. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk secara rutin mengevaluasi dan memperbarui data audiens yang dimiliki. Dengan begitu, strategi marketing Anda akan tetap relevan, efektif, dan mampu membawa bisnis Anda ke level berikutnya.
Untuk mendapatkan info terbaru mengenai strategi targeting, perilaku audiens, dan apapun mengenai digital marketing, simak terus The Daily Martech!