Tahukah Anda bahwa user experience adalah salah satu aspek terpenting dari produk digital saat ini? Baik itu di website, aplikasi smartphone, software komputer, atau yang lainnya. Mengapa demikian? Saat ini banyak sekali produk digital yang menawarkan fungsi, fitur, dan harga yang mirip satu sama lain.
Jika ya, apa yang membuat pengguna memilih salah satu produk tersebut? Jawabannya yaitu user experience atau pengalaman mereka ketika sedang menggunakan produk. Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan membahas user experience. Mulai dari pemahaman, hingga tips bagaimana menerapkan user experience yang baik dan benar pada produk Anda.
Pengertian User Experience Adalah Sebagai Berikut
Singkatnya, user experience adalah bagaimana user experience berinteraksi/menggunakan produk digital Anda. Pengalaman ini terlihat dari betapa mudahnya pengguna mendapatkan apa yang diinginkan dari produk tersebut. Dengan kata lain, user experience produk yang baik tidak akan menyulitkan pengguna untuk mencapai tujuannya.
Baik itu dari desain ui yang ramah, produk yang ringan untuk diakses, menu yang tidak rumit, dan lain sebagainya. Sebaliknya, user experience yang buruk membuat pengguna frustasi karena sulit mendapatkan apa yang diinginkannya. Jika sudah begini, banyak efek buruk yang bisa menimpa Anda.
Tips Penerapan User Experience (UX)
Efek dari bad user experience di atas memang menakutkan ya? Oleh karena itu, berikut kami berikan tips untuk meningkatkan user experience agar Anda terhindar dari efek tersebut.
1. Perubahan Itu Tak Selalu Baik
Mungkin Anda memperhatikan bahwa struktur website atau aplikasi hampir mirip satu sama lain. Mengapa demikian? Karena, memang terbukti bekerja dengan baik. Alasan utamanya adalah karena pengguna terbiasa menggunakan struktur seperti itu. Pengguna tidak selalu menyukai perubahan yang Anda buat. Mereka akan terbiasa dengan kebiasaan lama sekaligus cenderung tidak akan beradaptasi dengan terlalu banyak perubahan yang baru.
Baca Juga: Apa Itu Heatmap Website? Berikut Ini Tipe dan Tools Untuk Mengukur Heatmap Terbaik
Memang, perubahan ini berguna untuk membedakan produk Anda dari pesaing. Namun, jika Anda membingungkan pengguna dengan perubahan ini, bukankah lebih baik tidak mengubahnya? Lagi pula, pengguna juga tidak terlalu keberatan jika struktur produk Anda mirip dengan yang lain.
Jadi, lebih baik menggunakan struktur yang telah terbukti bekerja dengan baik di pasar. Anda bisa merubah sedikit supaya sesuai dengan bisnis yang Anda miliki. Misalnya mengubah isi teks dan warna pada CTA.
2. Gunakan Desain Yang Simpel, Konsisten, Dan Responsive
Mengapa membuat sesuatu yang rumit ketika Anda bisa membuatnya sederhana? Desain kompleks tersebut dapat membuat pengguna pusing dan akhirnya meninggalkan produk Anda. Itu bisa dimengerti. Karena, tidak ada yang tahan dengan layar yang penuh dengan elemen, gambar, dan tulisan yang tidak perlu. Begitu juga dengan desain yang tidak konsisten.
Pengunjung nantinya akan merasa bingung sekaligus merasa kehilangan ketika desain pada setiap halaman menjadi berubah drastis. Akibatnya, pengunjung akan bertanya-tanya apakah mereka masih berada di situs web/aplikasi Anda. Oleh karena itu, lebih baik Anda menggunakan desain yang sederhana dan konsisten.
Baca Juga: Konversi Lebih Banyak Dengan 6 Tutorial Melakukan CRO Yang Terbukti Paling Ampuh
Singkirkan apapun yang berpotensi memperlambat dan mempersulit pengguna untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Masih bingung? Di sini kami memberikan tips untuk membuat desain user experience Anda sederhana dan konsisten:
- Setiap halaman memiliki tujuan yang jelas. Misalnya, halaman keranjang barang hanya mencantumkan barang-barang yang ada di keranjang pengguna pada saat itu.
- Pastikan desain yang konsisten di setiap halaman. Mulai dari warna, font yang digunakan, bentuk ikon, sampai dengan gambar sekalipun.
- Tujuan dari setiap halaman dapat langsung dipahami oleh pengguna. Jika Anda merasa pengguna akan membutuhkan penjelasan tentang tujuan halaman tersebut, maka halaman tersebut masih belum cukup sederhana.
- Informasi tambahan yang tidak terlalu penting adalah wajib di bawah ini. Misalnya, informasi tentang rekomendasi barang/konten serupa.
- Jadikan situs web Anda responsif dan ramah seluler. Lebih dari setengah populasi manusia menggunakan smartphone. Jadi, sangat penting untuk membuat situs web Anda responsif dan ramah seluler.
3. Pahami Keinginan dan Kebutuhan Pengguna
Anda harus menghindari penggunaan asumsi dan perasaan bahwa pengguna akan membutuhkan sesuatu. Sebaliknya, lakukan riset mendalam tentang audiens Anda untuk mengetahui apa yang benar-benar mereka butuhkan dan inginkan. Anda dapat melakukan survei kepada pengguna untuk mendapatkan umpan balik.
Atau bisa juga dengan memantau bagaimana pengguna menggunakan produk serupa—baik secara langsung maupun jarak jauh. Jika Anda memilih untuk melakukan survei, Anda setidaknya harus bisa mendapatkan jawaban atas tiga pertanyaan ini:
- Apa demografi pengguna Anda? Misalnya: pria, wanita, orang yang melek teknologi, orang yang baru mengenal teknologi, orang dewasa, remaja, dan sebagainya.
- Apa yang dibutuhkan pengguna dan bagaimana Anda akan memberikan solusi untuk kebutuhan tersebut?
- Seberapa sulit bagi pengguna untuk menggunakan produk Anda? Pastikan Anda memberikan pilihan misalnya mudah, cukup sulit, dan sulit dan juga minta pengguna menuliskan alasannya.
4. Pastikan Hal-Hal Yang Penting Menonjol
Bukankah lebih baik jika Anda segera menemukan sesuatu yang Anda cari tanpa perlu usaha ekstra untuk menemukannya? Nah, pengguna produk Anda juga punya keinginan seperti itu. Oleh karena itu pastikan bahwa hal-hal yang penting menonjol dari yang lain. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda terapkan tentang hal ini:
- Hal terpenting pada halaman harus paling menonjol. Baik itu judul artikel, informasi tertentu, pengumuman, ataupun lainnya.
- Pengguna harus tahu di mana mereka berada. Artinya, pengguna tahu di mana mereka sekarang berada di situs web/aplikasi Anda. Apakah mereka ada di halaman produk, di halaman keranjang, atau di beberapa lokasi lain. Buat struktur navigasi jelas dan mudah dimengerti.
- Kami telah menulis artikel tentang struktur navigasi ini di artikel →cara membuat menu di wordpress dengan sub menu dan cara membuat breadcrumbs di wordpress dan fungsinya
- Ajakan bertindak (CTA) harus menarik dan jelas. Salah satu ciri CTA yang jelas adalah pengguna tidak bingung dengan tujuan mengapa CTA ada. Kami menyarankan Anda untuk membaca artikel →tingkatkan tingkat konversi Anda dengan 5+ tips CTA ini agar CTA dapat menarik dan tidak membingungkan pengunjung.
- Perhatikan warna. Beberapa pengguna sudah familiar dengan warna tertentu dalam produk digital. Jadi Anda tidak perlu mengetahuinya.
- Perhatikan kolom pencarian. Umumnya, kolom pencarian memiliki tampilan kaca transparan dan terletak di bagian atas halaman. Selain itu, Anda juga harus memberikan kata “search”, atau “search” agar pengguna tahu bahwa itu memang kolom pencarian.
5. Berikan Perjalanan Yang Lancar Untuk Pengguna
Artinya, pengguna berpindah dari satu halaman situs web/aplikasi ke halaman lain dengan lancar tanpa hambatan hingga mereka mencapai tujuan. Untuk mencapai ini, Anda harus berpikir dengan hati-hati tentang apa yang akan dilakukan pengguna di halaman. Jika pengguna mencari artikel berkualitas dan situs web Anda memang menawarkan artikel berkualitas, berarti akhir perjalanan pengguna adalah tombol berlangganan.
Begitu juga jika website Anda menjual suatu barang dan pengguna membutuhkan barang tersebut. Ini berarti perjalanan terakhir pengguna adalah membeli item dari Anda. Jangan sampai Anda memberikan halaman yang berisi informasi tidak penting, halaman error, atau halaman yang justru membawa pengguna kembali ke perjalanan awal.
Jika pengguna menemukan halaman ini, mereka akan frustasi dan segera meninggalkan situs web Anda. Demikian ulasan tentang User Experience Adalah, Tips Penerapannya, semoga bermanfaat.