Dalam era pemasaran digital yang semakin berkembang, penting bagi bisnis dan organisasi untuk menghormati privasi dan preferensi pelanggan. Salah satu prinsip utama yang menjadi pijakan etika pemasaran yang baik adalah opt-out.
Dengan memberikan opsi opt-out, pelanggan memiliki kebebasan untuk memilih berhenti berlangganan atau menghentikan penerimaan pesan, email, pesan teks, notifikasi push, atau iklan dari pihak tertentu. Lalu apa sebenarnya opt-out? Dan bagaimana cara menggunakannya? Simak informasi lebih mendalam dibawah ini.
Apa Itu Opt-Out?
Opt-out adalah istilah yang digunakan dalam pemasaran digital dan pengelolaan data pribadi, merujuk pada proses di mana pelanggan atau pengguna memberikan pilihan untuk berhenti berlangganan atau menghentikan penerimaan komunikasi atau konten dari bisnis, organisasi, atau platform tertentu. Dalam konteks ini, “opt” mengacu pada tindakan atau pilihan, sementara “out” berarti keluar atau berhenti.
Pelanggan atau pengguna memiliki kontrol atas preferensi mereka terkait penerimaan pesan, email, pesan teks, notifikasi push, atau iklan dari pihak tertentu. Jika mereka memilih untuk berhenti menerima konten atau komunikasi tersebut, mereka dapat mengambil tindakan tertentu, seperti mengklik tautan “berhenti berlangganan” dalam email, membalas “STOP” dalam pesan teks, atau menonaktifkan notifikasi pada perangkat mereka.
Baca Juga: 6 Manfaat, Jenis dan Cara Menggunakan Opt-in Email
Opt-out penting dalam pemasaran digital karena mendasarkan pengiriman konten atau komunikasi pada izin aktif dan sukarela dari pelanggan atau pengguna. Dengan memberikan pilihan, bisnis dan organisasi menghormati privasi dan preferensi pelanggan serta menjunjung tinggi etika pemasaran yang baik.
Penting untuk diingat bahwa opt-out haruslah mudah diakses dan diimplementasikan dengan cepat. Jika seorang pelanggan memilih untuk berhenti berlangganan atau menghentikan penerimaan pesan, bisnis harus segera menghormati permintaan tersebut dan menghentikan pengiriman komunikasi yang tidak diinginkan.
Jenis-Jenis Opt-Out
Berikut adalah lima jenis opt-out yang umum digunakan dalam pemasaran digital dan pengelolaan preferensi pelanggan:
1. Email Opt-out
Jenis opt-out ini digunakan dalam email marketing. Pelanggan atau penerima email dapat berhenti berlangganan dari mailing list atau daftar email dengan mengklik tautan “berhenti berlangganan” yang disertakan dalam setiap email yang mereka terima.
2. SMS Opt-out
Dalam pesan teks (SMS) pemasaran, pelanggan dapat menghentikan penerimaan pesan teks dengan cara membalas “STOP” atau mengikuti instruksi lain yang disediakan dalam pesan.
3. Notifikasi Push Opt-out
Pengguna aplikasi seluler atau situs web dapat menghentikan penerimaan notifikasi push dengan mengatur preferensi notifikasi pada perangkat mereka. Biasanya, pengguna dapat menonaktifkan notifikasi push untuk aplikasi tertentu melalui pengaturan perangkat.
4. Media Sosial Opt-out
Pengguna media sosial dapat mengatur preferensi pemberitahuan atau pesan dari akun bisnis atau organisasi tertentu melalui pengaturan privasi pada platform media sosial tersebut.
5. Iklan Berbasis Perilaku Opt-out
Jika bisnis menggunakan iklan berbasis perilaku atau retargeting, pengguna dapat menonaktifkan atau mengelola penggunaan data mereka dalam iklan berbasis perilaku dengan memilih opsi “opt-out” yang disediakan oleh penyedia layanan iklan.
Penggunaan opt-out adalah tentang memberikan kontrol kepada pelanggan atau pengguna atas penerimaan konten atau pesan. Opt-out memastikan bahwa pelanggan memiliki pilihan untuk mengelola preferensi mereka sesuai dengan keinginan mereka. Penting untuk menghormati keputusan pelanggan dan mematuhi permintaan opt-out dengan segera untuk menghentikan komunikasi atau konten yang tidak diinginkan.
Kapan Harus Menggunakan Opt-Out?
Penggunaan opt-out dalam pemasaran digital harus diterapkan hati-hati dan hanya dalam situasi tertentu. Dalam email marketing, harus menyediakan opsi “berhenti berlangganan” yang jelas dan mudah diakses dalam setiap email yang dikirim kepada pelanggan. Pelanggan harus dapat berhenti berlangganan dari milis dengan mudah jika mereka tidak ingin menerima konten atau email dari Anda lagi.
Dalam pesan teks (SMS) pemasaran, harus memberikan opsi untuk berhenti menerima pesan teks dengan cara membalas “STOP” atau mengikuti instruksi khusus yang diberikan. Pengguna aplikasi seluler atau situs web harus memiliki kemampuan untuk mengatur preferensi notifikasi push dan berhenti menerima notifikasi jika mereka menginginkannya.
Dalam beberapa kasus, pengguna media sosial harus dapat mengatur preferensi privasi mereka dan memutuskan siapa yang dapat mengirimkan pesan atau konten kepada mereka. Jika menggunakan iklan berbasis perilaku atau retargeting, harus menyediakan opsi bagi pengguna untuk keluar atau menonaktifkan penggunaan data mereka dalam iklan berbasis perilaku.
Menggunakan opt-out harus disertai dengan etika pemasaran yang baik dan menghormati privasi dan preferensi pelanggan. Jangan menggunakan sebagai cara memaksa pelanggan untuk tetap berlangganan atau terus menerima pesan yang tidak mereka inginkan. Jika seseorang memilih berhenti berlangganan atau tidak menerima pesan, hormati keputusan mereka dan pastikan mereka benar-benar dihapus dari daftar penerimaan pesan Anda.
Sebagai pengiklan atau pemasar digital, fokuslah pada membangun hubungan yang baik dengan pelanggan Anda dengan cara menyediakan konten yang relevan, memberikan nilai, dan memberikan opsi yang jelas bagi mereka untuk mengelola preferensi pemasaran mereka.
Cara Menggunakan Opt-Out
Cara menggunakan opt-out dalam pemasaran digital adalah dengan memberikan opsi kepada pelanggan atau pengguna untuk berhenti berlangganan atau tidak lagi menerima pesan atau konten dari bisnis atau organisasi. Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakannya:
1. Email Marketing
Pastikan setiap email yang dikirim kepada pelanggan menyertakan opsi “berhenti berlangganan” yang mudah diakses. Jika pelanggan ingin berhenti berlangganan, dapat mengklik tautan dan akan diarahkan ke halaman atau formulir di mana mereka dapat mengkonfirmasi pilihan mereka. Setelah mengkonfirmasi, pastikan segera menghapus alamat email mereka dari daftar penerimaan email untuk memastikan mereka tidak lagi menerima pesan Anda.
2. SMS Marketing
Sediakan informasi dalam pesan teks (SMS) pemasaran tentang cara berhenti menerima pesan. Biasanya dapat meminta pelanggan untuk membalas “STOP” sebagai tindakan untuk berhenti berlangganan. Setelah pelanggan membalas “STOP”, pastikan tidak lagi mengirimkan pesan teks kepada mereka.
3. Notifikasi Push
Dalam aplikasi seluler atau situs web, pastikan untuk menyediakan opsi untuk mengatur preferensi notifikasi push. Pengguna harus dapat memilih untuk berhenti menerima notifikasi dengan mengaktifkan mode “tidak mengganggu” atau menonaktifkan notifikasi untuk aplikasi. Pastikan untuk menghormati preferensi notifikasi yang dipilih oleh pengguna.
4. Media Sosial
Beberapa platform media sosial memungkinkan pengguna untuk mengatur preferensi privasi mereka dan mengelola pemberitahuan atau pesan dari akun lain. Pastikan untuk memberikan informasi tentang cara mengatur preferensi pemberitahuan dan berhenti menerima pesan dari bisnis Anda jika diperlukan.
5. Penawaran Iklan
Jika menggunakan iklan berbasis perilaku atau retargeting, pastikan untuk menyediakan opsi bagi pengguna untuk menonaktifkan atau mengelola penggunaan data mereka dalam iklan berbasis perilaku. Memberikan opsi “opt-out” dalam hal ini adalah tentang menghormati preferensi privasi pengguna.
Penting diingat bahwa penggunaan opt-out harus disertai dengan etika pemasaran yang baik. Berikan opsi untuk berhenti berlangganan atau tidak lagi menerima pesan secara jelas dan mudah diakses. Hormati keputusan pelanggan atau pengguna yang memilih untuk berhenti berlangganan dan pastikan mereka tidak lagi menerima komunikasi. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih.