Contextual marketing adalah strategi pemasaran yang menargetkan konsumen berdasarkan konteks mereka, seperti lokasi, perangkat, minat, dan perilaku online mereka. Strategi ini bertujuan untuk menyampaikan pesan pemasaran yang relevan dan menarik kepada konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.
Apakah Anda pernah mencari produk di Google? Kemudian, semua iklan digital Anda mulai menampilkan produk tersebut. Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Pemasaran dalam konteks adalah solusinya.
Taktik ini memungkinkan bisnis untuk memangkas biaya pemasaran. Namun, mereka berhasil dalam usaha mereka dan bukannya gagal total. Apakah Anda mulai bertanya-tanya? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!
Apa itu Contextual Marketing?
Di internet, Andi mencari pembersih wajah. Namun, dia tidak dapat menemukan produk yang sesuai. Segera setelah itu, dia memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya. Andi memutuskan untuk membaca berita di internet.
Dia tercengang saat pertama kali membuka situs web media tersebut. Ada banyak iklan sabun cuci muka di sana, dan itulah penyebabnya. Dia merahasiakan pencarian e-commerce-nya dari orang lain. Iklan-iklan tersebut tampaknya sesuai dengan apa yang dia cari.
Apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Contextual Marketing adalah solusinya. Menurut New Breed Marketing, pemasaran semacam ini dibedakan dengan menyesuaikan diri dengan kebutuhan target pasar.
Baca Juga: Predictive Marketing: Cara Kerja, Tips & Manfaatnya Untuk Bisnis
Apa yang mereka lakukan? Bagaimana situasi di sana saat ini? Akses audiens terhadap informasi tergantung pada waktu. Iklan adalah salah satu dari sekian banyak penggunaan contextual marketing. Masih banyak contoh lainnya, termasuk pendirian Harvard Business Review.
Sebuah kampanye dari bisnis FMCG, Johnson & Johnson, digunakan sebagai contoh dalam laporan tersebut. khususnya, Clean & Clear, salah satu produk perawatan kulit mereka. Remaja putri adalah target pasar perusahaan ini. Kaum muda ini sering terlibat dalam diskusi online.
Clean & Clear dapat membantu dalam hal ini. Mereka menjalankan skema pertukaran kartu pos. Tentu saja, kartu pos ini tidak diproduksi secara acak. Anda bisa mendapatkan analisis kulit dengan menggunakannya dan contoh produk.
Konteks audiens telah menginformasikan desain kampanye ini. Tidak hanya dibuat secara acak. Hal ini merupakan faktor yang berkontribusi dalam keberhasilan taktik strategi contextual marketing ini.
Mengapa Contextual Marketing Penting?
Anda telah mengamati contoh-contoh contextual marketing yang efektif dalam tindakan. Lalu, mengapa Anda harus memilihnya di atas taktik lain? Inilah alasannya, menurut Marketing Insider Group:
1. Ekonomis
Anda tidak memerlukan banyak uang untuk menggunakan contextual marketing. Namun, data sangatlah penting. Anda dapat mempelajari perilaku audiens Anda melalui statistik. Anda dapat membangun konteks yang tepat dengan cara ini.
Anda dapat menggunakan persona pembeli sebagai alat. Customer Relationship Management (CRM) juga dapat membantu pemahaman audiens.
2. Kepuasan dan pengalaman pelanggan
Siapa yang tidak senang mencari solusi dari suatu masalah? Pelanggan juga menyukai hal itu. Jadi, bagaimana Anda dapat menjual diri Anda kepada audiens Anda sebagai jawaban atas masalah mereka? Salah satu solusinya adalah contextual marketing.
Pelanggan tidak akan menunggu terlalu lama. Mereka menemukan jawabannya segera saat mereka mencari sesuatu.
3. Kepuasan dan pengalaman pelanggan
Ingat komentar Harvard Business Review sebelumnya dari contoh kampanye? Dalam contoh tersebut, klien membantu dalam promosi produk. Salah satu manfaat dari contextual marketing adalah ini.
Anda dapat membangun hubungan dengan audiens Anda melalui hal tersebut. Dengan cara ini, Anda mendapatkan keuntungan dari promosi gratis mereka.
4. Peluang penjualan produk
Tingkat konversi akan meningkat sebagai hasil dari pemasaran kontekstual. Hal ini disebabkan oleh iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik audiens.
Dibandingkan dengan taktik pemasaran tradisional, cara ini jauh lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan konversi bisnis.
Marketing Channel Untuk Contextual Marketing
Contextual marketing dapat diterapkan di berbagai saluran pemasaran, termasuk:
1. Search engine marketing (SEM)
Iklan SEM dapat ditargetkan berdasarkan kata kunci yang dicari oleh pengguna di mesin pencari. Misalnya, jika pengguna mencari kata kunci “beli sepatu online”, maka mereka akan ditampilkan iklan dari toko-toko sepatu online.
2. Display advertising
Iklan display dapat ditargetkan berdasarkan situs web yang dikunjungi oleh pengguna, minat mereka, dan informasi demografis mereka. Misalnya, jika pengguna pernah mengunjungi situs web toko sepatu online, maka mereka akan ditampilkan iklan sepatu di situs web lain yang mereka kunjungi.
3. Social media marketing
Iklan di media sosial dapat ditargetkan berdasarkan minat, perilaku online, dan demografi pengguna. Misalnya, jika pengguna telah menyukai halaman Facebook toko sepatu online, maka mereka akan ditampilkan iklan sepatu di feed mereka.
4. Email marketing
Email marketing dapat ditargetkan berdasarkan segmentasi daftar email. Misalnya, Anda dapat mengirimkan email yang berisi promosi sepatu kepada pelanggan yang memiliki minat terhadap sepatu.
Beberapa Contoh Contextual Marketing
Berikut adalah beberapa contoh contextual marketing:
- Iklan search engine: Ketika Anda mencari kata kunci “beli sepatu online” di mesin pencari, maka Anda akan ditampilkan iklan dari toko-toko sepatu online.
- Iklan display: Jika Anda pernah mengunjungi situs web toko sepatu online, maka Anda akan ditampilkan iklan sepatu di situs web lain yang Anda kunjungi.
- Iklan di media sosial: Jika Anda telah menyukai halaman Facebook toko sepatu online, maka Anda akan ditampilkan iklan sepatu di feed Facebook Anda.
- Email marketing: Jika Anda telah berlangganan email newsletter toko sepatu online, maka Anda akan menerima email yang berisi promosi sepatu dari toko tersebut.
Untuk menerapkan contextual marketing, Anda perlu mengumpulkan data tentang konteks pengguna Anda. Data ini dapat dikumpulkan melalui berbagai cara, seperti:
- Cookie browser: Cookie browser dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang riwayat penjelajahan pengguna.
- Pelacak lokasi: Pelacak lokasi dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang lokasi pengguna.
- Formulir pendaftaran: Anda dapat mengumpulkan data tentang minat dan demografi pengguna melalui formulir pendaftaran di situs web Anda.
- Survei pelanggan: Anda dapat melakukan survei pelanggan untuk mengumpulkan data tentang kebutuhan dan keinginan mereka.
Setelah Anda mengumpulkan data tentang konteks pengguna Anda, Anda dapat menggunakan data tersebut untuk menargetkan iklan Anda secara lebih efektif. Anda dapat menggunakan berbagai platform untuk menargetkan iklan Anda secara kontekstual, seperti Google Ads, Facebook Ads, dan Twitter Ads.
Contextual marketing adalah strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau konsumen yang relevan dengan pesan pemasaran yang relevan. Strategi ini dapat diterapkan di berbagai saluran pemasaran dan memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan relevansi iklan, meningkatkan rasio klik-tayang (CTR), meningkatkan konversi, dan meningkatkan brand awareness.
Ini adalah informasi contextual marketing dari The Daily Martech. Jangan abaikan teknik yang sederhana namun ampuh ini! Tahukah Anda, masih ada banyak taktik pemasaran yang berbeda. Untuk kesuksesan bisnis Anda, Anda harus memahami masing-masing teknik tersebut. Sekian artikel kali ini semoga bermanfaat.