Berbagai aktivitas yang dilakukan di dunia marketing tak dapat dipisahkan dari kegiatan penjualan online dan offline suatu produk barang atau jasa. Namun tahukah Anda jika kunci keberhasilan semua hal itu adalah jika pengaplikasiannya menggunakan metode AIDA?
Lantas apa sih yang dimaksud metode AIDA? Jangan khawatir, pada artikel ini akan terdapat detail bahasan mengenai AIDA. Mulai dari pengertian, sejarah, tujuan, manfaat serta detail konsep metode AIDA itu sendiri. Penasaran seperti apa, silahkan ikuti uraiannya berikut ini.
Pengertian Metode AIDA di Dunia Marketing
Metode AIDA adalah konsep marketing yang menggambarkan proses pengalaman yang dilalui calon konsumen di dalam kegiatan pembelian suatu barang atau jasa. Proses pengalaman itu sendiri merupakan beberapa tahapan kognitif sebelum terjadi aktivitas pembelian.
Metode ini menjadi pendekatan paling efektif di dalam dunia marketing dalam rangka membuka wawasan target calon konsumen. Sehingga dengan wawasan itu pada akhirnya calon konsumen mau melakukan tindakan yang akan menghasilkan peluang pembelian.
Penerapan metode AIDA ini sendiri sangat fleksibel, karena dapat diaplikasikan baik pada aktivitas penjualan online dan offline. Metode ini pada dasarnya akan menitik beratkan pada 4 tahapan yaitu daya tarik, minat, keinginan serta aksi.
Baca Juga: 5 Strategi dan Cara Menerapkan Growth Hacking Paling Ampuh
Sejarah Metode AIDA di Dunia Marketing
Sejarah metode AIDA sangat panjang karena telah dimulai sejak tahun 1898 lalu oleh Elias St. Elmo Lewis. Yaitu seorang tenaga marketing berkebangsaan Amerika yang sangat aktif dalam berbagai penelitian untuk membantu produsen dalam meningkatkan penjualan produknya.
Pada tahun 1898 itu Lewis mulai memaparkan pendapatnya mengenai cara terbaik dalam menarik perhatian calon konsumen. Yaitu dimulai dengan memberikan informasi yang akan membuka wawasan calon konsumen hingga pada akhirnya mau melakukan pembelian.
Melalui karyanya itu, Lewis kemudian menjadi pelopor pemasaran modern di dunia dan berhasil mendirikan agensi periklanan terbesar di Amerika, The Lewis Agency. Kesuksesan itu tak terlepas dari pengalaman sebelumnya sebagai sales door to door perusahaan percetakan.
Penerapan konsep AIDA menjadi inovasi terbaru di dunia marketing saat itu dan ternyata masih relevan penggunaannya hingga saat ini.
Baca Juga: Inbound Marketing: Pengertian, Strategi, Manfaat dan Contohnya
Tujuan Penerapan Aida di Marketing
Berikut beberapa tujuan yang ingin diraih dari penerapan metode AIDA, yaitu:
1. Menarik Perhatian Calon Konsumen
Tujuan pertama dari penerapan konsep AIDA adalah menarik perhatian calon konsumen potensial dari suatu produk barang atau jasa. Untuk itu informasi yang disampaikan harus menonjol sehingga calon konsumen mau meluangkan waktu memperhatikan secara lebih.
Melalui hal tersebut diharapkan calon konsumen akan memiliki informasi yang cukup guna membuka wawasan. Sehingga dengan begitu akan mampu untuk membedakan suatu produk yang ditawarkan dengan produk lain yang sejenis milik kompetitor.
2. Menciptakan Minat
Jika calon konsumen telah memiliki wawasan sebagaimana tujuan pertama tadi tercapai maka selanjutnya adalah membangun minat terhadap produk yang ditawarkan.
Caranya adalah dengan memberikan penjelasan akan berbagai manfaat yang dimiliki oleh produk tersebut. Jangan lupa sertakan juga keunggulan produk jika dibandingkan dengan produk sejenis milik produsen lainnya.
3. Membentuk Keinginan
Setelah calon konsumen paham perbedaan produk, manfaat dan keunggulannya maka di tahap ketiga ini tim marketing akan menghadapi tantangan terbesarnya. Yaitu membantu calon konsumen untuk membentuk keinginan dalam dirinya agar menggunakan produk tersebut.
Hal ini dapat tercipta jika terjadi koneksi emosional antara calon konsumen dengan tim marketing sehingga konsumen yakin atas semua informasi yang disajikan. Untuk itu tim sales dapat menunjukkan manfaat langsung melalui contoh nyata penggunaan produk.
Penyampaian nilai-nilai unik yang dimiliki oleh produk yang sedang ditawarkan juga bisa menjadi inspirasi terbentuk keinginan bagi calon konsumen.
4. Mendorong Tindakan Pembelian
Tujuan akhir dari penerapan metode AIDA adalah mengubah minat dan keinginan yang sudah terbentuk di 2 tahap sebelumnya menjadi aksi nyata. Yaitu mendorong calon konsumen agar melakukan tindakan pembelian atas produk yang sedang ditawarkan.
Agar hal ini terlaksana maka tim pemasaran harus menciptakan kondisi sehingga proses pembelian dapat berjalan lancar. Yaitu dengan menghilangkan keraguan serta hambatan yang akan menghalangi tindakan pembelian.
Baca Juga: 7 Strategi Digital Marketing Untuk B2B (Business-to-Business) Terbaik!
Paparan Metode AIDA
Metode AIDA ini terdiri dari 4 tahapan kognitif yang akan membuat calon konsumen mampu menilai dan mempertimbangkan produk sebelum melakukan pembelian.
1. Awareness
Di dalam dunia sales and marketing, awareness ini sangat penting dan menjadi dasar dilakukannya beberapa tindakan lain oleh calon konsumen. Karena di tahapan ini informasi yang disampaikan tim pemasaran akan membuatnya paham akan keberadaan suatu produk.
Sehingga jika sebelumnya calon konsumen belum tahu, maka akan menjadi tahu. Atau jika sebelumnya konsumen menggunakan produk sejenis milik kompetitor maka konsumen akan mulai melirik produk yang sedang ditawarkan tersebut.
2. Interest
Tahapan kognitif calon konsumen selanjutnya yang menjadi titik berat metode AIDA adalah interest. Yaitu bagaimana caranya agar calon konsumen yang telah sadar akan keberadaan dari produk yang ditawarkan tersebut menjadi tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut.
Untuk itu tim marketing harus mampu menyajikan informasi lanjutan yang menjabarkan berbagai keunggulan produk dengan cara yang menarik. Rangkaian promosi iklan dengan konten yang informatif dan relevan dapat menjadi salah satu cara menarik minat konsumen.
Jangan lupa untuk juga memperhatikan detail kebutuhan calon konsumen sehingga informasi produk yang diberikan akan sesuai needs-nya.
3. Desire
Tahapan ketiga metode AIDA adalah desire. Yaitu tahapan untuk membangkitkan minat konsumen setelah paham akan keberadaan serta detail informasi atas suatu produk barang atau jasa.
Cara mudah untuk membangkitkan minat ini adalah dengan memaparkan berbagai keunggulan yang produk miliki. Agar calon konsumen lebih paham, tim marketing bisa melakukan perbandingan dengan produk sejenis milik kompetitor.
Sampaikan juga berbagai fakta menarik akan keunggulan produk yang didukung oleh data yang valid. Sehingga dengan begitu maka akan timbul kesadaran dalam diri calon konsumen jika memang produk itulah yang sedang dibutuhkannya.
4. Action
Pada tahap aksi ini, calon konsumen akan berada di tahap akhir untuk melakukan pengambilan keputusan apakah akan melakukan pembelian atau tidak. Secara umum tindakan yang dilakukan calon konsumen di tahap ini antara lain adalah:
- Mengunjungi toko offline atau online untuk meyakinkan dirinya sekali lagi.
- Mengunjungi website resmi produsen dari produk yang bersangkutan.
- Berlangganan newsletter atau melakukan panggilan ke bagian customer service atau tim penjualan.
Meski harapan tertinggi dari tahapan ini adalah calon konsumen akan melakukan pembelian, namun ketika hal tersebut tak terjadi, jangan pernah merasa rugi.
Sebab paling tidak di tahapan ini calon konsumen telah mendapatkan informasi serta impresi positif dari suatu produk. Sehingga ke depannya, pada saat kebutuhan tersebut muncul kembali, maka ada potensi akan terjadi pembelian.
Baca Juga: Ingin Membuat Tim Digital Marketing Untuk Bisnis? Ini Rekomendasi Paling Idealnya
Manfaat Penggunaan AIDA di Dunia Marketing
Melihat lama durasi penggunaan konsep ini di dunia marketing, tak diragukan lagi jika AIDA memiliki banyak manfaat. Di bawah ini beberapa manfaat yang dapat diraih atas penerapan metode AIDA, yaitu:
1. Meningkatkan Branding Produk
Penggunaan konsep AIDA di dalam proses sales and marketing akan mampu membantu brand awareness suatu produk meningkat.
Manfaat tersebut muncul karena pada tahapan pertama pelaksanaan AIDA, tim marketing diwajibkan untuk melakukan langkah yang dapat menarik atensi dari calon konsumen. Sehingga melalui strategi yang tepat maka kesadaran merek akan dapat meningkat.
Dari calon konsumen yang tadinya tak paham akan keberadaan suatu produk, akhirnya menjadi tahu. Yang mana tak menutup kemungkinan pengetahuan barunya tersebut kemudian akan disebarkan ke lingkungan terdekatnya.
2. Membantu Mengetahui Potensi Kelemahan Produk
Penerapan metode AIDA juga akan membuat tim marketing sebagai perwakilan pihak produsen paham potensi kelemahan dari produk miliknya. Sebab penerapan Aida akan memungkinkan dilakukannya perbandingan antara suatu produk dengan produk kompetitor.
Sebenarnya aksi melakukan perbandingan itu pada awalnya untuk kepentingan penyajian data relevan ke calon konsumen guna meningkatkan minat. Akan tetapi dari aksi itu juga pihak produsen yang diwakili tim marketing akan menjadi paham titik lemah produknya.
3. Lebih Paham akan Keinginan Konsumen
Penerapan konsep AIDA yang memungkinkan terjalinnya hubungan yang intens dengan calon konsumen akan memberi manfaat lebih lainnya. Yaitu memahami apa saja yang menjadi keinginan calon konsumen atas kebutuhan yang muncul.
Dengan begitu, produsen melalui tim marketing akan dapat menjadikannya sebagai bahan acuan dalam memproduksi produk yang lebih relevan kedepannya.
Tentunya dengan penciptaan produk yang sesuai keinginan konsumen maka semakin besarkah kemungkinan produk dapat diterima pasar.
Baca Juga: Interactive Marketing: Macam-Macam, Manfaat dan Tipsnya
Frequently Asked Questions
Beberapa pertanyaan favorit yang sering muncul terkait penerapan metode AIDA di dalam dunia marketing adalah sebagai berikut, yaitu:
1. Apakah yang dimaksud AIDA dalam pemasaran?
AIDA adalah akronim dari awareness, interest, desire dan action, yang merupakan konsep dasar dari aktivitas penjualan baik online maupun offline. Melalui AIDA, tim marketing akan memahami tahapan kognitif calon konsumennya sebelum melakukan aksi pembelian produk.
2. Apakah tujuan utama AIDA?
Membuat calon konsumen sadar akan keberadaan suatu produk atau jasa layanan sekaligus mampu membedakannya dengan produk sejenis milik kompetitor. Selain itu calon konsumen juga paham apa saja kelebihan produk tersebut sehingga timbul keyakinan untuk membelinya.
3. Apa tujuan unsur interest dalam konsep AIDA?
Tujuan utama interest adalah menarik perhatian calon konsumen atau target pasar untuk memperhatikan suatu produk. Caranya adalah dengan pembuatan iklan yang memiliki konsep kreatif namun tetap informatif sehingga target pasar dapat teredukasi dengan benar.
4. Bagaimanakah ciri utama iklan marketing yang baik?
Ciri iklan yang baik adalah memiliki sifat komunikatif. Artinya pada saat melihat iklan tersebut masyarakat langsung mendapatkan pesan informatif mengenai produk barang atau layanan yang sedang ditawarkan tersebut.
Penutup
Sebenarnya di dunia marketing metode AIDA itu bukanlah satu-satunya konsep dasar yang dapat diaplikasikan. Ada banyak beragam konsep lainnya yang tentu saja masing-masing akan memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Namun hingga saat ini masih banyak pakar marketing yang tetap mengunggulkan konsep ini karena relevansinya. Nah bagaimana tertarik untuk mengaplikasikannya, selamat mencoba!