Influencer Generated Content (IGC) merujuk pada konten yang diciptakan dan dibagikan oleh seorang influencer, biasanya di platform media sosial, yang mendukung atau mempromosikan suatu brand, produk, atau layanan.
Konten ini bisa berupa foto, video, cerita, atau postingan yang secara khusus dirancang untuk menarik perhatian audiens influencer, meningkatkan brand awareness, dan mendorong interaksi (engagement) dengan target pasar.
Apa Itu Influencer Generated Content
Influencer Generated Content (IGC) merupakan jenis konten yang dibuat oleh influencer, seseorang yang memiliki pengaruh besar di platform media sosial. Konten ini memainkan peran penting dalam pemasaran digital modern, karena keaslian dan keterlibatan yang tinggi. Berikut ini penjelasan tentang IGC serta pentingnya dalam strategi pemasaran digital:
Definisi dan Pentingnya IGC dalam Pemasaran Digital
Influencer Generated Content adalah konten orisinil yang dihasilkan oleh influencer, baik itu dalam bentuk tulisan, video, atau gambar, yang diposting di platform media sosial mereka. Konten ini biasanya mencerminkan pengalaman atau opini pribadi influencer tentang sebuah produk atau layanan.
Karena influencer telah membangun kepercayaan dan engagement rate yang tinggi dengan pengikut mereka, konten yang mereka hasilkan sering kali lebih efektif dalam membangun brand awareness dan menarik perhatian audiens dibandingkan dengan konten yang dibuat oleh brand itu sendiri.
Dalam konteks pemasaran digital, IGC menjadi sangat penting karena ia mampu menjangkau target pasar secara lebih personal dan relevan. Influencer, melalui pengaruh sosial mereka, dapat menciptakan hubungan emosional dengan audiens, yang pada gilirannya dapat meningkatkan loyalitas dan keterlibatan dengan brand.
Baca Juga: 5 Jenis, Keunggulan dan Tips Sukses Mengadakan Virtual Events
Perbedaan antara IGC dan Konten Brand Tradisional
Meskipun baik IGC maupun konten brand tradisional bertujuan untuk mempromosikan produk atau layanan, ada perbedaan mendasar antara keduanya. Konten brand tradisional biasanya dibuat oleh tim pemasaran internal brand dan cenderung lebih terstruktur serta fokus pada pesan yang ingin disampaikan brand.
Sementara itu, konten yang dihasilkan oleh influencer lebih spontan, autentik, dan sering kali disesuaikan dengan gaya serta preferensi pribadi influencer. IGC dianggap lebih otentik karena influencer biasanya membagikan pengalaman pribadi mereka, yang memberikan kesan bahwa mereka benar-benar menggunakan dan menyukai produk tersebut.
Hal ini berbeda dengan konten brand tradisional yang sering kali terlihat lebih komersial dan kurang personal. Selain itu, IGC dapat memanfaatkan user-generated content (UGC), di mana pengikut influencer juga dapat berpartisipasi dalam kampanye, sehingga menciptakan engagement rate yang lebih tinggi dan meningkatkan kepercayaan terhadap brand.
Jenis-Jenis Influencer Generated Content
Dibawah ini adalah jenis influencer generated content yang telah The Daily Martech rangkum:
1. Video, Foto, dan Artikel Sebagai Format IGC Populer
Influencer Generated Content (IGC) dapat hadir dalam berbagai format, namun video, foto, dan artikel blog tetap menjadi pilihan yang paling populer di kalangan influencer. Konten video pendek seperti yang ditemukan di TikTok dan Reels Instagram sangat efektif dalam menarik perhatian serta meningkatkan interaksi.
Video memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan yang kompleks dalam waktu singkat, menjadikannya format yang sangat menarik bagi audiens yang memiliki rentang perhatian singkat. Di sisi lain, konten visual seperti foto terus menjadi format utama di platform seperti Instagram, di mana gambar berkualitas tinggi dapat sangat mempengaruhi persepsi audiens terhadap brand.
Selain itu, artikel blog yang ditulis oleh influencer juga memiliki kekuatan dalam menyediakan informasi yang mendalam, membantu meningkatkan SEO, dan memberikan nilai tambah bagi audiens yang mencari pengetahuan lebih lanjut tentang topik tertentu.
2. Penggunaan Cerita Instagram, TikTok, dan YouTube
Platform seperti Instagram Stories, TikTok, dan YouTube menyediakan berbagai format yang memungkinkan influencer untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang unik dan kreatif. Reels Instagram dan TikTok challenges telah menjadi alat yang sangat efektif dalam menyebarkan konten dengan cepat serta melibatkan audiens yang lebih luas.
Sementara itu, YouTube memberikan kesempatan bagi influencer untuk mengunggah konten video berdurasi panjang, seperti ulasan produk, tutorial, atau vlog harian yang lebih rinci. Semua format ini memberikan fleksibilitas kepada influencer untuk menyampaikan pesan brand dengan cara yang paling sesuai dengan gaya mereka serta preferensi audiens mereka.
3. Strategi Kolaborasi dengan Influencer
Salah satu cara paling efektif bagi brand untuk memaksimalkan Influencer Generated Content adalah melalui kolaborasi langsung dengan influencer. Melalui kolaborasi, brand dapat memastikan bahwa pesan mereka disampaikan dengan cara yang otentik, relevan, dan tepat sasaran. Influencer sering kali menggunakan kombinasi dari berbagai format konten, seperti menggabungkan konten video pendek di TikTok dengan postingan konten visual di Instagram serta artikel blog di situs mereka.
Strategi ini memungkinkan brand untuk menjangkau audiens di berbagai platform dengan pendekatan yang beragam, sehingga meningkatkan peluang interaksi, keterlibatan, dan konversi. Dengan merencanakan kolaborasi yang cermat dan mempertimbangkan kreativitas konten, brand dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiens melalui influencer yang memiliki pengaruh besar di media sosial.
Manfaat Menggunakan Influencer Generated Content
Menggunakan Influencer Generated Content (IGC) dalam strategi pemasaran memiliki berbagai keuntungan yang signifikan, terutama dalam hal membangun kepercayaan brand dan meningkatkan kredibilitas. Di bawah ini adalah beberapa manfaat utama dari IGC:
1. Peningkatan Kepercayaan dan Kredibilitas Brand
Salah satu manfaat terbesar dari penggunaan Influencer Generated Content adalah peningkatan dalam kepercayaan brand dan kredibilitas. Ketika seorang influencer yang memiliki basis pengikut besar dan terlibat mempromosikan suatu brand, pengikut mereka sering kali melihat rekomendasi tersebut sebagai sesuatu otentik dan dapat dipercaya.
Testimoni konsumen dari seorang influencer, yang sudah memiliki kredibilitas sosial yang kuat di mata audiensnya, akan memperkuat persepsi positif terhadap brand tersebut. Selain itu, pengikut influencer cenderung memiliki hubungan emosional yang erat dengan influencer tersebut, sehingga rekomendasi yang diberikan influencer dianggap lebih jujur dan tulus. Hal ini sangat penting untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen dan memperkuat posisi brand di pasar yang kompetitif.
2. Peningkatan Engagement dan Reach
Influencer Generated Content juga sangat efektif dalam meningkatkan engagement dan jangkauan (reach) brand. Influencer memiliki kemampuan unik untuk berkomunikasi dengan audiens mereka secara langsung dan personal, yang sering kali menghasilkan interaksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan konten yang dihasilkan oleh brand sendiri.
Konten yang otentik yang dibuat oleh influencer cenderung lebih menarik bagi audiens, mendorong mereka untuk berpartisipasi dengan memberikan like, komentar, atau bahkan berbagi konten tersebut dengan jaringan mereka. Selain itu, kolaborasi dengan influencer dapat secara signifikan meningkatkan follower pada akun brand, yang pada gilirannya memperluas jangkauan dan visibilitas brand.
Efek dari meningkatnya engagement ini dapat membantu brand dalam memperkuat hubungannya dengan konsumen dan menciptakan komunitas yang lebih loyal di sekitar produk atau layanan mereka.
3. Peningkatan Penjualan Melalui Konten yang Otentik
Salah satu manfaat paling nyata dari Influencer Generated Content adalah potensinya untuk secara langsung meningkatkan penjualan. Influencer seringkali memiliki kemampuan untuk menghasilkan konten yang otentik yang benar-benar beresonansi dengan audiens mereka, menciptakan dorongan alami untuk membeli produk atau layanan yang mereka promosikan.
Karena pengikut influencer biasanya memiliki kepercayaan tinggi terhadap opini dan rekomendasi yang diberikan oleh influencer, hal ini dapat berujung pada peningkatan signifikan dalam konversi dan penjualan. Selain itu, dengan IGC, brand dapat mengkomunikasikan nilai-nilai mereka dengan cara yang lebih relatable dan personal, membuat konsumen merasa lebih terhubung dengan brand.
Keaslian dan relevansi dari IGC menjadikannya alat pemasaran yang sangat kuat dalam mendorong tindakan konsumen, meningkatkan penjualan, dan pada akhirnya, membantu brand untuk mencapai tujuan bisnis mereka secara lebih efektif.
Strategi Membuat Campaign untuk Influencer Generated Content
Berikut panduan langkah demi langkah untuk mengembangkan campaign untuk Influencer Generated Content yang efektif:
1. Menentukan Tujuan Kampanye
Langkah pertama dan paling krusial dalam membangun kampanye Influencer Generated Content (IGC) adalah menetapkan tujuan pemasaran yang jelas dan terukur. Proses goal setting ini bukan hanya tentang mengetahui apa yang ingin dicapai, tetapi juga tentang memahami mengapa tujuan tersebut penting bagi brand.
Tujuan ini bisa berupa peningkatan brand awareness, peningkatan penjualan, peningkatan interaksi dengan audiens, atau kombinasi dari beberapa tujuan. Setiap tujuan harus dilengkapi dengan metrik yang dapat diukur, seperti peningkatan persentase dalam jangkauan audiens, jumlah klik, atau tingkat konversi.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, setiap langkah dalam kampanye dapat dievaluasi berdasarkan kontribusinya terhadap pencapaian tujuan tersebut. Selain itu, tujuan yang spesifik juga membantu dalam mengkomunikasikan ekspektasi kepada influencer dan tim pemasaran, sehingga semua pihak bekerja dengan visi yang sama.
2. Memilih Influencer yang Tepat untuk Brand
Memilih influencer yang tepat adalah komponen vital dalam kampanye IGC, karena influencer ini akan menjadi perpanjangan dari brand di mata audiens. Proses evaluasi influencer melibatkan beberapa langkah penting, termasuk menilai relevansi influencer dengan niche atau industri brand, ukuran dan demografi audiens mereka, serta gaya dan nilai-nilai yang mereka tawarkan.
Influencer yang dipilih haruslah seseorang yang secara natural sesuai dengan citra brand, karena hal ini akan mempengaruhi seberapa autentik pesan kampanye diterima oleh audiens. Misalnya, jika brand Anda bergerak di bidang kecantikan, memilih influencer yang sudah dikenal sebagai ahli kecantikan dengan pengikut antusias di bidang ini akan jauh lebih efektif.
Selain itu, segmentasi pasar juga memainkan peran penting dalam memilih influencer, karena influencer yang memiliki audiens sesuai dengan target pasar brand akan meningkatkan kemungkinan keberhasilan kampanye. Penting juga untuk mempertimbangkan engagement rate dari influencer, karena ini menunjukkan seberapa aktif pengikut mereka dalam merespons konten yang dihasilkan.
3. Merencanakan Konten dan Kolaborasi
Perencanaan konten adalah bagian kritis dari kampanye IGC yang membutuhkan kreativitas dan strategi yang terarah. Kreativitas konten harus berada di garis depan setiap keputusan, karena konten yang segar dan inovatif cenderung lebih menarik perhatian dan meningkatkan engagement. Dalam merencanakan konten, penting untuk mempertimbangkan platform yang akan digunakan influencer, apakah itu Instagram, YouTube, TikTok, atau blog pribadi mereka.
Setiap platform memiliki format dan audiens yang berbeda, sehingga konten harus disesuaikan untuk memaksimalkan dampaknya. Selain itu, kolaborasi dengan influencer harus dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka untuk berkontribusi dengan ide-ide kreatif mereka sendiri.
Influencer seringkali memiliki wawasan mendalam tentang apa resonan dengan audiens mereka, dan memberikan mereka kebebasan untuk mengekspresikan diri dapat menghasilkan konten lebih efektif. Taktik pemasaran digital tepat juga harus dipertimbangkan untuk mendukung distribusi, seperti menggunakan paid ads untuk meningkatkan jangkauan atau mengintegrasikan ke dalam kampanye email marketing.