SEO merupakan seni mengoptimalkan situs web agar muncul di halaman pertama mesin pencari melalui kata kunci tertentu yang ditargetkan. Dengan teknik ini, konten situs web dapat dengan mudah ditemukan di halaman pertama mesin pencari, asalkan pemahaman tentang search intent keyword dan pogo sticking yang baik dimiliki.
Search intent adalah tujuan seseorang saat mengetik kata kunci tertentu di Google. Misalnya, jika Anda mencari “Jasa Kelola Instagram Jogja”, jenis search intent yang Anda lakukan adalah komersial. Biasanya, search intent komersial akan menampilkan konten berisi informasi detail tentang layanan yang ditawarkan, harga, dan kelebihan dari jasa tersebut.
Penambahan kata “Jogja” pada akhir kata kunci menunjukkan bahwa pencarian difokuskan pada lokasi tertentu, yaitu Jogja. Jika informasi yang disajikan tidak sesuai dengan search intent komersial, seperti menjelaskan teknik pengelolaan Instagram atau fitur-fitur terbaru, maka hal itu tidak akan relevan dengan pencarian tersebut.
Pogo sticking dapat terjadi jika pengguna kembali ke halaman hasil pencarian setelah mengunjungi situs web yang tidak sesuai dengan ekspektasinya. Oleh karena itu, penting untuk memahami search intent keyword dengan baik agar konten yang disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dijamin, konten Anda tidak akan muncul di halaman 1 Google. Selain itu, kurangnya pemahaman tentang search intent dapat menyebabkan pengunjung mengalami pogo sticking. Apa itu pogo sticking? The Daily Martech akan menjelaskan secara lengkap tentang konsep pogo sticking dalam artikel ini. Jadi, simak baik-baik ya!
Apa itu Pogo Sticking?
Pogo sticking adalah fenomena yang terjadi ketika pengunjung website tidak dapat menemukan jawaban yang memuaskan dari halaman website yang muncul di hasil pencarian mesin telusur (SERP). Ketika hal ini terjadi secara berulang, hal tersebut dapat berdampak negatif pada peringkat konten website di SERP.
Bahkan, konten website tersebut dapat menjadi penyebab dari website tersebut dikenai hukuman oleh Google. Pogo sticking sebenarnya mencerminkan ketidakpuasan pengguna terhadap konten yang disajikan oleh website. Hal ini dapat disebabkan oleh konten yang tidak relevan, tidak informatif, atau tidak kredibel.
Oleh karena itu, penting bagi pemilik website untuk memastikan bahwa konten yang disajikan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna. Untuk mencegah terjadinya pogo sticking, pemilik website perlu memastikan bahwa konten yang disajikan relevan, informatif, dan mudah dipahami oleh pengunjung. Sehingga dapat meningkatkan user experience dan membantu meningkatkan peringkat website di SERP.
Cara Efektif Menghindari Pogo Sticking
Setelah mengetahui definisinya, selanjutnya The Daily Martech akan membagikan cara paling efektif untuk menghindari pogo sticking SEO, yuk simak selengkapnya di bawah ini:
1. Mempelajari Lebih Tentang Search Intent
Bagi mereka yang sungguh-sungguh membaca artikel ini, tentu saja memahami betapa kami begitu menekankan pentingnya pemahaman akan search intent yang baik. Dapat dikatakan bahwa pemahaman yang baik akan search intent ini, merupakan pondasi utama dalam menerapkan ilmu pemasaran SEO.
Pentingnya pemahaman akan search intent yang baik tidak bisa dianggap remeh, karena hal ini dapat mempengaruhi seberapa efektif strategi SEO yang kita terapkan. Salah satu dampak negatif dari ketidakpahaman akan search intent adalah fenomena yang dikenal sebagai pogo sticking, yaitu ketika pengguna internet cepat-cepat kembali ke hasil pencarian setelah mengunjungi sebuah situs web karena tidak menemukan informasi yang relevan dengan apa yang mereka cari.
Dengan memahami search intent dengan baik, kita dapat menyajikan konten yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan mengurangi risiko pogo sticking. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas lalu lintas situs web kita, tetapi juga membantu meningkatkan peringkat situs web kita di mesin pencari.
Baca Juga: 3 Penggunaan Hidden Text Dalam SEO dan Dampaknya
2. Memaksimalkan Penggunaan Internal Links
Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas website adalah dengan memanfaatkan internal link secara maksimal. Internal link merupakan jenis tautan di dalam sebuah website yang mengarahkan pengunjung kembali ke konten lain di halaman yang sama. Tautan ini sering digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut mengenai suatu topik.
Penggunaan internal link yang efektif juga dapat berperan sebagai alat untuk meningkatkan dwell time pengunjung, yaitu lamanya waktu yang dihabiskan pengunjung di halaman website. Dwell time yang optimal akan membantu mengurangi pogo sticking, yaitu fenomena ketika pengunjung kembali ke hasil pencarian setelah mengunjungi halaman website hanya untuk beberapa detik.
Untuk memaksimalkan manfaat dari internal link, penting untuk memperhatikan detail teknis seperti mengatur nilai dari tautan tersebut dengan membuka link di tab baru (Open Link in New Tab). Dengan demikian, pengunjung dapat tetap berada di halaman utama tanpa harus meninggalkannya saat mengakses konten tambahan melalui internal link.
3. Menggunakan Table of Content
Salah satu cara efektif untuk mengurangi pogo sticking di situs web Anda adalah dengan menggunakan table of content. Dengan menyediakan daftar isi yang terstruktur, pengunjung akan lebih mudah menemukan informasi yang mereka cari tanpa harus melompat-lompat dari satu halaman ke halaman lainnya.
Table of content memungkinkan pengunjung untuk mendapatkan detail informasi secara cepat dan tepat, sehingga mereka dapat fokus pada poin-poin penting yang menjadi tujuan utama pencarian mereka. Dengan adanya table of content, pengunjung dapat memilah-milah informasi yang mereka butuhkan tanpa harus membaca seluruh konten yang ada.
Hal ini tidak hanya mempercepat proses pencarian informasi, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Dengan memberikan akses yang mudah dan terstruktur terhadap konten Anda, pogo sticking dapat diminimalkan sehingga pengunjung akan lebih tertarik untuk menjelajahi lebih dalam situs web Anda.
4. Mempelajari Struktur Konten Sesuai E-E-A-T
E-E-A-T adalah sistem algoritma terbaru dari Google yang menggantikan algoritma lama yang dikenal sebagai E-A-T. E-E-A-T merupakan akronim yang diperluas dan lebih canggih, dirancang untuk memberikan penilaian yang lebih mendalam dan akurat terhadap kualitas dan kredibilitas konten di web. Penjelasan mengenai E-E-A-T adalah sebagai berikut:
a. E untuk Experience
Menandakan konten yang berkualitas harus mampu menyajikan poin-poin penting tentang pengalaman daripada hanya sekadar informasi dari pemilik konten itu sendiri. Dengan begitu, hal ini akan meningkatkan kredibilitas website secara keseluruhan.
Sebagai contoh, ketika Anda menulis konten mengenai tips dan trik memancing di laut, nilai konten tersebut akan lebih tinggi jika Anda dapat memasukkan cerita atau pengalaman pribadi Anda saat memancing di laut. Hal ini tidak hanya akan membuat konten lebih menarik, tetapi juga lebih relevan dan bermanfaat bagi pembaca.
b. E untuk Expertise
Menunjukkan bahwa konten yang disusun berasal dari seseorang yang memiliki keahlian mendalam dalam bidangnya sangat penting. Sebagai contoh, konten SEO yang ditulis oleh seorang pakar SEO akan memiliki nilai yang lebih tinggi di mata Google daripada konten SEO yang ditulis oleh orang yang tidak berpengalaman.
Bagaimana Google bisa memastikan apakah pembuat konten tersebut adalah ahli SEO atau tidak? Google dapat mengetahuinya melalui penjelasan yang diberikan dalam konten, serta melalui data-data terkait otoritas pemilik website.
c. A untuk Authoritativeness
Bagian ini berfungsi untuk menilai otoritas konten yang ada di situs web. Otoritas mengacu pada tingkat kepercayaan dan kredibilitas yang dimiliki oleh konten tersebut. Semakin tinggi nilai otoritas suatu konten, maka semakin kredibel dan terpercaya informasi yang disajikan kepada pengguna.
Ketika konten dinilai memiliki otoritas yang tinggi, peluang untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian mesin pencari juga akan meningkat secara signifikan. Dengan kata lain, konten yang diakui sebagai otoritatif lebih mungkin untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan visibilitas dan traffic situs web.
d. T untuk Trustworthiness
Bagian ini berfungsi untuk menilai tingkat kepercayaan konten yang ada di situs web. Kepercayaan mengacu pada seberapa dapat diandalkannya informasi yang disajikan kepada pengguna. Semakin tinggi nilai kepercayaan suatu konten, maka semakin kredibel dan terpercaya informasi tersebut di mata pengguna dan mesin pencari.
Ketika konten dinilai memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, peluang untuk muncul di halaman pertama hasil pencarian mesin pencari juga akan meningkat secara signifikan. Dengan kata lain, konten yang dianggap sangat dapat dipercaya lebih mungkin untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan visibilitas dan traffic situs web.
Apa Saja Penyebab Pogo Sticking Dalam SEO?
Ada banyak penyebab terjadinya pogo sticking pada konten website, yang dapat merusak pengalaman pengguna dan berdampak negatif pada peringkat SEO. Di bagian intro artikel, The Daily Martech telah menjelaskan secara gamblang bahwa salah satu penyebab utama pogo sticking adalah kurangnya pemahaman yang mendalam terkait search intent.
Search intent, atau maksud pencarian pengguna, adalah faktor kunci dalam menentukan relevansi dan kegunaan konten bagi pengunjung. Ketika konten tidak sesuai dengan apa yang diinginkan atau diharapkan pengguna, mereka cenderung meninggalkan halaman dengan cepat, menyebabkan pogo sticking.
Kurangnya pemahaman akan search intent ini masuk ke dalam kategori penyebab pogo sticking yang berasal dari konten itu sendiri. Penyebab lain pogo sticking dari kategori ini adalah:
- Clickbait Content: Konten yang menggunakan judul menarik namun menyesatkan. Pengguna merasa tertipu karena isi konten tidak sesuai dengan janji dalam judul, sehingga mereka cepat meninggalkan halaman.
- Keyword Stuffing: Penggunaan terlalu banyak keyword utama dalam konten. Praktik ini membuat konten terasa tidak alami dan sulit dibaca, yang dapat mengganggu pengalaman pengguna dan membuat mereka pergi.
- Konten yang Tidak Relevan dengan Niche Utama Website: Menulis konten yang tidak sesuai dengan tema atau topik utama situs web. Ini dapat membingungkan pengguna yang datang ke situs untuk mencari informasi spesifik.
- Penulisan Konten yang Tidak Menarik: Konten yang disajikan dengan cara yang membosankan atau tidak menarik dapat membuat pengguna kehilangan minat dan meninggalkan halaman sebelum menemukan informasi yang mereka cari.
Untuk mengurangi pogo sticking, penting bagi pemilik situs web untuk memahami dan memenuhi search intent pengguna, menghindari praktik clickbait, mengoptimalkan penggunaan kata kunci secara alami, dan memastikan bahwa konten relevan dan menarik.
Selain itu, memperbaiki aspek teknis seperti waktu muat halaman dan desain situs web yang user-friendly juga sangat penting untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan mengurangi tingkat pogo sticking.