Agar mengetahui seberapa sukses strategi email marketing Anda, pastikan Anda sudah punya engagement metrics untuk dijadikan tolok ukurnya. Memahami metrics pun dapat membantu mengevaluasi strategi email marketing supaya lebih baik lagi. Untuk itu kami akan menjelaskan apa saja yang dijadikan email marketing engagement metrics.
Apa Itu Email Marketing Engagement Metrics?
Email marketing campaign yang dijalankan dengan baik dapat menghasilkan keuntungan atas Return on Investment (ROI) sebesar 38:1, hal ini dikarenakan rendahnya biaya merancang dan melaksanakan strategi email marketing sejak awal.
Email marketing engagement metrics adalah data yang memberi tahu Anda siapa pembaca aktif Anda, email apa yang mereka sukai, tautan mana yang mereka klik, dan banyak masih lagi. Setiap bagian data memberitahu Anda informasi tertentu.
Jenis-Jenis Email Marketing Engagement Metrics yang Bisa Anda Gunakan
Ada banyak jenis email marketing engagement metrics yang bisa Anda gunakan, dan Anda bisa menggunakan beberapa yang paling umum seperti di bawah ini.
1. Open Rate
Open rate adalah rasio dari jumlah email yang dibuka dengan jumlah total email yang dikirimkan. Open rate unik biasanya dijadikan sebagai indikator kinerja kampanye yang baik.
Faktanya adalah open rate sebenarnya merupakan metrik yang kurang akurat karena beberapa alasan. Karena pada metrik ini sebuah email hanya dihitung sebagai “dibuka” dan tidak melakukan action apapun maka tentu hal ini adalah hal yang kurang tepat untuk diukur.
Oleh karena itu Open Rate jarang sekali digunakan sebagai metrik untuk mengukur keberhasilan sebuah strategi email marketing.
2. Click Rate
Click rate adalah rasio total klik dibanding dengan jumlah total email yang dikirim. Beberapa kasus hanya mempertimbangkan klik unik, dimana klik duplikat diabaikan, atau bahkan hanya menghitung rasio sebagai persentase penerima unik yang mengklik. Dan metrik click rate ini juga biasa dijadikan patokan dalam keberhasilan email marketing.
3. Click Through Rate (CTR)
Click Through Rate (CTR) adalah persentase penerima email yang mengklik satu atau lebih tautan yang terdapat dalam email tertentu. CTR menjadi tumpuan bagi email marketer sebagai metrik apa yang biasanya menjadi tolak ukur keberhasilan email marketing.
Click Through Rate juga sering digunakan untuk menentukan hasil A/B Testing, karena pengujian ini sering dirancang dengan tujuan menemukan cara baru untuk mendapatkan lebih banyak klik pada email marketing Anda.
4. Conversion Rate
Conversion Rate adalah metrik persentase penerima email yang mengklik link dalam email dan menyelesaikan tindakan yang diinginkan oleh seorang email marketer, seperti mengisi formulir, lead generation atau bahkan membeli produk.
Setelah penerima email mengklik email Anda, tujuan berikutnya adalah membuat mereka mengonversi penawaran Anda — dengan kata lain, melakukan tindakan atau konversi yang ada pada email marketing Anda. Jadi, jika Anda mengirim email untuk menawarkan kesempatan kepada audiens Anda untuk mengunduh “Ebook Gratis”, maka siapa pun yang benar-benar mengunduh ebook itu adalah dihitung sebagai konversi.
Baca Juga: Pengertian Email Marketing dan Kelebihannya Untuk Bisnis Anda
Karena definisi konversi secara langsung terkait dengan ajakan melakukan action pada email marketing Anda, dan ajakan bertindak Anda harus terkait langsung dengan tujuan keseluruhan email marketing Anda. Conversion Rate adalah salah satu metrik terpenting untuk menentukan sejauh mana keberhasilan email marketing yang Anda lakukan.
5. Bounce Rate
Email bounce rate adalah persentase total email terkirim yang tidak berhasil dikirim ke kotak masuk penerima. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, perhatikan bahwa email bounce rate berbeda dari website bounce rate, yang mengukur jumlah pengguna web yang meninggalkan situs Anda setelah hanya mengunjungi satu laman.
Dalam kedua kasus tersebut, bounce rate yang tinggi biasanya bukan hal yang baik.Ada dua jenis bounce rate yang harus dilacak: “hard bounce rate” dan “soft bounce rate”.
Soft bounce rate biasa terjadi karena kotak masuk penuh atau masalah dengan server penerima. Server penerima dapat menahan email ini untuk pengiriman dan setelah masalah teratasi, Anda dapat mencoba mengirim ulang pesan email Anda.
Hard bounce rate biasa terjadi karena alamat email yang tidak valid, tertutup, atau tidak ada, dan email ini tidak akan pernah berhasil dikirim. Anda harus segera menghapus email hard bouncing dari daftar email Anda, karena penyedia layanan internet (ISP) menggunakan bounce rate sebagai salah satu faktor kunci untuk menentukan reputasi pengirim email.
6. List Growth Rate
List Growth Rate adalah persentase tingkat pertumbuhan daftar email pelanggan Anda. Selain metrik call-to-action (CTR & Conversion Rate), Anda juga bisa mengukur pertumbuhan daftar email pelanggan Anda dengan email marketing engagement metrics “List Growth Rate”.
Tentu saja, Anda berkeinginan untuk mengembangkan daftar email pelanggan Anda untuk memperluas jangkauan dan audiens Anda, karena semakin banyak daftar email pelanggan, maka semakin banyak juga calon konsumen yang bisa didapat melalui email marketing.
7. Email Sharing/Forwarding Rate
Email Sharing/Forwarding Rate adalah persentase penerima email yang mengklik tombol “share this email” untuk memposting konten email ke jejaring sosial, dan/atau yang mengklik tombol “forward to a friend”.
Saat dimana penerima email Anda meneruskan atau membagikan email Anda dengan orang lain mungkin tidak tampak terlalu penting, tetapi hal ini bisa dibilang salah satu metrik terpenting yang harus Anda lacak. Mengapa? Karena ini adalah bagaimana Anda menghasilkan kontak baru pada daftar email Anda.
Orang-orang di daftar email Anda sudah ada di database email. Jadi, meskipun konversi masih menjadi fokus utama, ini tidak membantu Anda mendapatkan audiens baru.
Dorong pembaca Anda untuk meneruskan email Anda ke teman atau kolega jika mereka menemukan konten yang bermanfaat, dan mulailah melacak berapa banyak orang baru yang dapat Anda tambahkan ke database Anda dengan cara ini.
8. Unsubscribe Rate
Unsubscribe Rate adalah persentase penerima email berhenti berlangganan dari daftar email pelanggan Anda setelah membuka email tertentu. Seperti halnya open rate, unsubscribe rate bukanlah hal yang baik pada saat Anda melakukan email marketing.
Subscribe dan unsubscribe rate memberi tahu Anda siapa yang tertarik, dan siapa yang telah kehilangan minat pada bisnis Anda. Metrik ini memberitahu Anda apa yang berhasil dengan proses pembuatan campaign Anda, dan apa yang tidak berfungsi saat mengirimkan konten yang Anda tawarkan pada audiens.
Banyak pelanggan yang bosan menerima pesan email dari bisnis Anda tidak akan sungkan untuk unsubscribe email newsletter Anda. Karena berfikir ini sudah tidak menarik atau tidak membutuhkannya lagi atau bahkan mereka merasa di spam oleh email yang Anda kirim.
Untuk itulah mengapa jauh lebih efektif mengukur keberhasilan email marketing melalui Click Through Rate (CTR) dan Conversion Rate. Sekian artikel kali ini mengenai email marketing engagement metrics, semoga bermanfaat.