Pertumbuhan media sosial telah menyebabkan lonjakan besar dalam jenis penjualan ini. Perdagangan sosial adalah salah satu istilah pemasaran saat ini karena hal ini. Media sosial dimanfaatkan lebih dari sekadar membangun koneksi dan bertukar pengalaman, banyak konsumen yang memilih berbelanja langsung melalui media sosial atau biasa disebut social ecommerce.
Faktanya, satu-satunya tujuan media sosial di masa lalu adalah untuk mempererat hubungan antar pengguna. Ingin mempelajari lebih lanjut tentang social commerce? Simak informasi lebih dalam di bawah ini.
Apa Itu Social Commerce?
Social commerce adalah strategi perdagangan berbasis media elektronik yang memungkinkan konsumen berinteraksi dengan merek secara langsung, melakukan pencarian produk, dan menyelesaikan pembelian sekaligus memungkinkan pedagang menawarkan barangnya secara online.
Social commerce merupakan salah satu cara pemilik bisnis untuk terhubung dengan seluruh pelanggannya yang tersebar di berbagai lokasi hanya dengan menggunakan platform internet. Pelanggan juga akan lebih mudah dalam menelusuri dan membeli produk karena dapat segera menyelesaikan transaksinya di platform social commerce.
Manfaat Social Commerce Bagi Bisnis
Platform social commerce menawarkan berbagai manfaat bagi bisnis, termasuk:
- Kemungkinan untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Media sosial memiliki miliaran pengguna, yang berarti bisnis dapat menjangkau audiens yang lebih luas melalui platform social commerce.
- Kemungkinan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan. Platform social commerce memungkinkan bisnis untuk terhubung dengan pelanggan secara langsung melalui media sosial, yang dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat.
- Kemungkinan untuk meningkatkan penjualan. Platform social commerce dapat membantu bisnis meningkatkan penjualan dengan menampilkan produk mereka kepada audiens yang lebih luas, membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, dan menawarkan pengalaman pembelian yang lebih mudah.
Meskipun platform sosial e-commerce menawarkan berbagai manfaat, penting untuk diingat bahwa platform ini bukan pengganti e-commerce tradisional. Platform social commerce dapat menjadi alat yang berharga untuk bisnis, tetapi mereka tidak dapat sepenuhnya menggantikan situs web e-commerce yang dioptimalkan untuk konversi.
Perbedaan Social Commerce dan E-Commerce
Dibandingkan dengan e-commerce, social commerce mungkin kurang dikenal, keduanya merupakan konsep bisnis kontemporer yang umum digunakan. Banyak orang yang semakin tertarik dengan tren bisnis online. Semua model bisnis tampaknya mempunyai potensi untuk menghasilkan keuntungan, terutama bila dilakukan secara online.
E-commerce dikatakan sebuah media yang memungkinkan terjadi jual beli melalui jaringan internet, kontak tatap muka pembeli dan penjual tidak diperlukan. Sosial e-commerce didefinisikan sebagai tindakan membeli dan menjual produk atau layanan melalui platform media sosial, harus berkembang melampaui tujuan awalnya sebagai hasil strategi komersial.
Baca Juga: 5 Keuntungan, Kelemahan & Cara Memulai Bisnis Dropshipping
Seperti yang diketahui, media sosial pada awalnya berfungsi sebagai platform komunikasi pengguna, dapat berbagi peristiwa dan narasi. Namun, fungsi media sosial telah berubah sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan digital. Jejaring sosial kini digunakan dengan cara yang lebih kontemporer untuk pembelian dan penjualan langsung.
Pembeli online tertentu mungkin mulai menggunakan media sosial sebagai akibat dari hal ini. Ada banyak platform media sosial yang kini menawarkan kemampuan jual beli. Yang terlintas di benak adalah LINE Shop, TikTok Shop, dan Instagram Shopping. Perangkat lunak ini menggabungkan fitur dasar media sosial dengan fungsi untuk belanja online.
Contoh Platform Social Commerce
1. Tiktok
TikTok memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif di seluruh dunia, memiliki banyak potensi sebagai pasar, memiliki pendekatan langsung untuk membeli dan menjual sesuatu. Satu-satunya langkah yang diperlukan penjual adalah mengunduh aplikasi, membuat akun, dan kemudian memulai toko.
Para pelaku bisnis dapat menggunakan Tiktok untuk menjual dagangannya melalui Tiktok Shop atau melalui live streaming. Influencer TikTok dapat digunakan oleh para pebisnis untuk memasarkan barangnya. Bagi pembeli, hanya perlu menyiapkan akun sebelum mereka dapat melakukan belanja online secara normal.
Peluang bisnis di Tiktok muncul karena kemampuan aplikasi menghasilkan konten viral dalam semalam. Selain tombol ‘Belanja Sekarang’ di bio merchant yang terhubung ke website atau e-commerce, video live streaming, dan video in-feed, Tiktok juga menawarkan fitur merchant dapat memamerkan barangnya dan berbisnis di sana.
2. Instagram
Instagram menyediakan kemampuan untuk menyampaikan cerita dalam bentuk gambar atau video, cocok menciptakan identitas merek untuk produk. Juga dapat mengunggah katalog produk, membuat kategori, menulis deskripsi produk secara mendalam, dan menyematkan harga setiap item dengan menghubungkan akun toko Instagram ke toko Facebook dan situs web dari toko Anda.
Selain itu, dapat menggunakan fitur stiker Instagram untuk membuat insta stories produk yang tertaut langsung ke halaman checkout untuk calon klien Anda. Instagram juga memungkinkan menambahkan tag ke cerita dan postingan, menampilkan produk terbaik dengan “cerita highlight”, dan menggunakan “Iklan Instagram”.
Fitur-fitur Instagram terus berkembang. Terdapat simbol tas belanja di bagian bawah aplikasi Instagram. Pembeli dapat mengakses halaman ini untuk menjelajahi pilihan produk, harga, dan katalog. Instagram yang dirancang khusus sebagai program berbagi foto juga memiliki tampilan toko online yang sangat memikat.
3. Facebook
Facebook adalah salah satu pionir media sosial yang telah berkembang menjadi platform perdagangan sosial. Facebook memungkinkan vendor untuk dengan mudah mendirikan toko online. Pelanggan dapat dengan mudah memilih produk dan melakukan pembayaran tanpa meninggalkan platform media sosial.
Anda dapat memasukkan katalog produk di halaman Facebook perusahaan, lalu akan ditampilkan berdasarkan preferensi pengguna, riwayat pencarian, atau riwayat pembelian, sehingga meningkatkan pengalaman berbelanja mereka. Halaman dapat digunakan untuk transaksi langsung, atau dapat mengarahkan pelanggan ke toko online unik Anda sendiri.
Tips Mengoptimalkan Penggunaan Social Commerce
Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimalkan penggunaan social commerce:
1. Kenali target audiens
Sebelum mulai menggunakan social commerce, penting untuk memahami target audiens. Siapa yang Anda coba jangkau? Apa yang mereka minati? Apa yang mereka cari di media sosial? Dengan memahami target audiens, dapat membuat konten dan kampanye yang lebih relevan dan menarik bagi mereka.
2. Buat konten yang menarik
Konten adalah kunci untuk kesuksesan di media sosial. Pastikan konten menarik, informatif, dan relevan dengan target audiens. Anda dapat menggunakan berbagai format konten, seperti foto, video, dan teks, untuk menarik perhatian audiens.
3. Aktif berinteraksi dengan audiens
Social commerce adalah tentang membangun hubungan dengan pelanggan. Jadi, penting untuk aktif dalam berinteraksi dengan audiens. Jawab komentar, ajukan pertanyaan, dan tunjukkan bahwa Anda peduli dengan apa yang mereka pikirkan.
4. Gunakan fitur-fitur yang tersedia
Setiap platform social commerce memiliki fitur-fitur yang berbeda. Pastikan untuk menggunakan fitur-fitur ini untuk memaksimalkan potensi sosial e-commerce. Misalnya, Anda dapat menggunakan tagar untuk meningkatkan visibilitas konten, atau dapat menggunakan fitur Instagram Shopping untuk menampilkan produk Anda secara langsung.
5. Lakukan analisis dan evaluasi
Penting untuk melacak hasil dari upaya social commerce. Anda dapat menggunakan berbagai alat untuk melakukan analisis dan evaluasi. Dengan memahami hasil, Anda dapat membuat penyesuaian yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja social commerce. Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih.