Pengaruh yang kuat terlihat dari ecommerce dan marketplace pada strategi bisnis online saat ini. Prakarsa dari e-commerce dan marketplace membuka peluang luas bagi para pengusaha untuk merambah pasar dengan skala yang lebih besar, berinteraksi dengan calon pelanggan yang tersebar di berbagai wilayah, bahkan mencakup negara-negara berbeda.
Selain itu, kemampuan untuk mengurangi biaya operasional dan pemasaran juga menjadi nilai tambah yang dihadirkan oleh e-commerce dan marketplace. Tidak hanya itu, manfaat lainnya adalah mempercepat proses transaksi dan meningkatkan kualitas pengalaman berbelanja. Dalam konteks ini, integrasi e-commerce dan marketplace menjadi komponen penting dalam strategi bisnis online, yang pada gilirannya dapat membantu perusahaan mencapai sasaran bisnis yang lebih baik.
Kini, e-commerce dan marketplace menjadi dua platform yang populer bagi perusahaan dan individu yang ingin menjual produk dan layanan secara daring. Meskipun terdengar serupa, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Melalui artikel ini, kami akan mengulas perbedaan mendasar antara ecommerce dan marketplace, membantu Anda memilih platform yang sesuai untuk menjalankan usaha Anda.
Pengertian Ecommerce dan Marketplace
E-commerce merujuk pada praktik menjual dan membeli produk atau layanan secara online melalui sebuah platform atau toko online. Dalam e-commerce, bisnis memiliki kendali penuh atas platformnya sendiri, termasuk desain, branding, dan pengalaman pelanggan.
Contoh e-commerce termasuk toko online resmi suatu merek atau perusahaan, seperti situs web resmi Apple atau Nike, di mana mereka menjual produk langsung kepada pelanggan. Marketplace adalah platform di mana berbagai penjual dan pembeli dapat bertemu untuk menjual dan membeli produk atau layanan. Ini mirip dengan pasar fisik, hanya saja transaksinya dilakukan secara online.
Baca Juga: 5 Ecommerce Indonesia Paling Terbesar & Pertumbuhannya
Marketplace menyediakan tempat bagi banyak penjual independen untuk menjual produk mereka kepada sejumlah besar pembeli potensial. Contoh marketplace yang ada di Indonesia adalah Shopee, Bukalapak, Lazada dan Tokopedia.
Perbedaan Ecommerce dan Marketplace
Walaupun E-commerce dan marketplace keduanya memungkinkan penjual untuk menjual produk atau jasa secara online, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara keduanya. Berikut ini merupakan perbedaan ecommerce dan marketplace:
1. Model Bisnis
E-commerce: Dalam model e-commerce, bisnis bertanggung jawab atas semua aspek operasional, termasuk pengelolaan stok, pengiriman, dan layanan pelanggan. Mereka mengembangkan toko online mereka sendiri dan harus menghasilkan lalu lintas pelanggan ke situs web mereka melalui upaya pemasaran sendiri.
Marketplace: Di marketplace, pengelola platform menyediakan infrastruktur untuk berbagai penjual dan pembeli. Penjual dapat membuka toko di dalam platform ini, mengunggah produk, dan mengurus transaksi, sementara marketplace biasanya memfasilitasi pembayaran dan seringkali mengatur pengiriman. Marketplace mengumpulkan komisi atau biaya tertentu dari setiap transaksi yang dilakukan di platform.
3. Pengalaman Pelanggan (User Experience)
E-commerce: Dalam e-commerce, pengalaman pelanggan sepenuhnya tergantung pada merek atau perusahaan yang menjual produk. Pengalaman pengguna, desain toko online, dan layanan pelanggan semuanya dikendalikan oleh bisnis itu sendiri. Ini memungkinkan bisnis untuk membangun brand identity yang kuat dan konsisten.
Marketplace: Pada marketplace, pengalaman pelanggan cenderung lebih terfragmentasi. Pengguna berinteraksi dengan berbagai toko dan penjual yang berbeda, yang dapat menghasilkan variasi dalam hal layanan pelanggan, kualitas produk, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.
4. Keuntungan dan Tantangan
E-commerce: Keuntungan utama e-commerce adalah kendali penuh yang dimiliki bisnis atas brand dan pengalaman pelanggan. Namun, tantangannya termasuk membangun lalu lintas situs web, mengelola stok, dan mengurus semua aspek operasional secara mandiri.
Marketplace: Marketplace menawarkan keuntungan bagi penjual dengan memberikan akses instan ke basis pelanggan yang besar. Namun, tantangannya termasuk persaingan yang ketat dengan penjual lain di platform yang sama, serta pembagian keuntungan dengan platform itu sendiri.
5. Jumlah Penjual
Dalam ranah e-commerce, produk dan layanan hanya tersedia dari satu penjual atau merek spesifik, berbeda dengan marketplace yang menawarkan produk dan layanan dari berbagai penjual berbeda, sehingga menciptakan persaingan yang lebih intens.
6. Penanganan Transaksi
E-commerce mengelola seluruh rangkaian transaksi, mulai dari pemesanan, pembayaran, pengiriman produk, hingga layanan purna jual. Sebaliknya, di marketplace, masing-masing penjual mengelola transaksi mereka sendiri, dari awal hingga akhir.
7. Variasi Produk dan Layanan
E-commerce cenderung menawarkan produk dan layanan terbatas dalam satu jenis atau merek spesifik. Sebaliknya, marketplace menyajikan beragam produk dan layanan dari berbagai penjual, mencakup banyak variasi karena adanya keterlibatan banyak penjual.
8. Branding
Dalam e-commerce, branding dan identitas merek lebih mudah dirawat karena hanya melibatkan satu merek atau perusahaan. Namun, dalam marketplace, perawatan branding menjadi lebih kompleks karena berbagai penjual dengan merk masing-masing ikut berpartisipasi.
9. Komisi
Marketplace umumnya menerapkan komisi pada setiap transaksi yang dilakukan oleh penjual, sementara e-commerce tidak membutuhkan komisi karena hanya menjual produk atau layanan internal perusahaan.
10. Pengaturan Harga
E-commerce menetapkan harga produk atau layanan secara umum, sedangkan di marketplace, harga ditentukan oleh masing-masing penjual.
11. Kendali atas Produk
Dalam e-commerce, perusahaan memiliki kendali penuh terhadap produk dan layanan yang dijual. Di sisi lain, marketplace memberikan kendali produk dan layanan kepada penjual, meskipun biasanya ada persyaratan dari platform yang harus dipatuhi oleh setiap penjual.
12. Tingkat Penggunaan
Marketplace umumnya memiliki tingkat penggunaan yang lebih tinggi karena menyajikan beragam produk dari berbagai penjual dalam satu tempat. Di kontras, e-commerce cenderung terbatas pada produk atau layanan dari satu merek atau perusahaan tertentu.
13. Fokus pada Pelanggan
E-commerce lebih fokus pada menciptakan hubungan dengan pelanggan mereka sendiri, sedangkan marketplace lebih fokus pada memberikan platform yang nyaman bagi pelanggan untuk menemukan dan membeli produk dari banyak penjual.
14. Layanan Pelanggan
Di e-commerce, layanan pelanggan biasanya dikelola oleh perusahaan itu sendiri, sedangkan di marketplace, setiap penjual menangani layanan pelanggan untuk produk yang mereka jual.
15. Risiko Produk
Di e-commerce, risiko produk yang buruk atau cacat biasanya ditanggung oleh perusahaan, sementara di marketplace, risiko produk biasanya ditanggung oleh penjual.
16. Tujuan Utama
Tujuan utama e-commerce adalah meningkatkan penjualan produk atau layanan dari satu perusahaan atau merek tertentu, sedangkan tujuan utama marketplace adalah memberikan platform untuk banyak penjual untuk menawarkan produk mereka kepada banyak pelanggan.
Walaupun terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara e-commerce dan marketplace dalam beberapa aspek, keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan yang dapat diadaptasi sesuai dengan keperluan pengguna.
Pada akhirnya, perbandingan antara e-commerce dan marketplace kembali pada preferensi dan kebutuhan individu dan perusahaan masing-masing. Meskipun demikian, tujuan utama dari kedua platform ini adalah memberikan pengalaman berbelanja online yang lancar, nyaman, dan menguntungkan.
Dalam rangka memutuskan mana yang lebih cocok untuk jenis bisnis Anda, penting untuk mempertimbangkan tujuan, sumber daya, dan model bisnis Anda. E-commerce lebih cocok bagi mereka yang ingin memiliki kendali penuh atas merek dan pengalaman pelanggan, sementara marketplace lebih cocok bagi mereka yang ingin memanfaatkan basis pelanggan yang sudah ada tanpa harus mengelola semua aspek operasional sendiri.